get app
inews
Aa Text
Read Next : Gubernur Lemhannas RI Dorong Wisudawan UNIBBA Jadi Pemimpin Masa Depan Bangsa

Gelar Sertifikasi Kompetensi Dosen & Tendik Vokasi, Lulusan Polban Makin Diminati Industri

Sabtu, 13 Desember 2025 | 17:36 WIB
header img
Polban Bandung menyelengarakan Sertifikasi Dosen dan Tenaga Pendidik Vokasi di Bandung, bulan November-Desember 2025.

BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID – Politeknik Negeri Bandung (Polban) menyelenggarakan Pembukaan Sertifikasi Kompetensi bagi dosen dan tenaga pendidik (tendik) vokasi di Gedung Direktorat, Selasa (9/12/2025).

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polban, Dr. Tomy Andrianto, S.S.T., MM.Par., dan diikuti oleh para peserta sesuai jumlah pada pelaksanaan pelatihan sertifikasi kompetensi yang sedang berlangsung. Adapun total keseluruhan peserta program ini berjumlah 206 orang dari berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia. "Bahkan dari Aceh sampai Papua hadir di sini,” ujar Tomy dalam sambutannya.

Program sertifikasi sudah berlangsung sejak 24 November 2025 dan diselenggarakan dalam 9 batch. Berbagai skema pelatihan ditawarkan, di antaranya MMA (Manual Metal Arc) Welder, Computer Aided Design (CAD), Cisco Certified Network Associate (CCNA 200-301) dan Building Information Modeling (BIM).

PIC Perancangan Mesin – Computer Aided Design (CAD), Dr. Angki Apriliandi Rachmat , S.S.T., M.T., menjelaskan bahwa sertifikasi ini merupakan program Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi untuk dosen politeknik dan perguruan tinggi yang memiliki program vokasi di Indonesia.

"Target program ini adalah memberikan sertifikat bertaraf internasional kepada para dosen dan tenaga kependidikan. Dengan demikian, mereka memiliki kompetensi mengajar dengan standar global,” kata Angki.

Program ini merupakan tahun kedua, setelah sebelumnya juga dilaksanakan di Polban.Angki menegaskan pentingnya profesionalisme dosen dalam menghasilkan lulusan yang kompetitif. “Untuk menjadikan mahasiswa profesional, dosennya pun harus profesional,” ujarnya.

Ia menambahkan, mahasiswa pun berpeluang mengikuti sertifikasi ini. Jika mahasiswa memperoleh sertifikat internasional, peluang kerja mereka meningkat signifikan.

“Karier mereka bisa lebih cepat berkembang karena memiliki bukti kompetensi yang diakui secara global,” ucapnya.

Terkait perkembangan Artificial Intelligence (AI), Angki menilai teknologi tersebut tidak akan sepenuhnya menggantikan profesionalisme lulusan vokasi. “AI itu pendamping. Ia membantu, bukan menggantikan kemampuan profesional manusia,” tegasnya.

PIC MMA (Manual Metal Arc) Welder, Riswanda, S.T., M.Eng., menambahkan bahwa pelatihan kompetensi harus mengacu pada standar internasional, salah satunya ISO (International Organization for Standardization). Untuk bidang pengelasan, standar yang digunakan adalah ISO 9606.

"Pelaksanaan sertifikasi wajib mengikuti regulasi dan ketentuan internasional. Ini penting agar kompetensi yang dicapai benar-benar setara dengan standar global,” jelasnya.***

Editor : Ude D Gunadi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut