get app
inews
Aa Text
Read Next : Pesan Kang Ace di Dikpol Golkar Jabar Angkatan IV: Jangan Sembunyikan Program untuk Rakyat

Gubernur Lemhannas RI Tubagus Ace Hasan Syadzily: Ketahanan Nasional Indonesia 2025 Cukup Tangguh

Selasa, 16 Desember 2025 | 16:10 WIB
header img
Gubernur Lemhannas RI Tubagus Ace Hasan Syadzily memaparkan rilis dan refleksi 2025 serta outlook 2026. (FOTO: ISTIMEWA)

JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI menilai ketahanan nasional Indonesia sepanjang 2025 cukup tangguh dengan skor total 2,84. Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo berhasil melalui berbagai tantangan yang terjadi sepanjang 2025.

Pernyataan itu disampaikan Gubernur Lemhannas RI Tubagus Ace Hasan Syadzily saat memaparkan Refleksi dan Rilis Akhir Tahun 2025 serta Outlook 2026 Gedung Lemhannas RI, Selasa (16/12/2025).

Dalam paparannya, Kang Ace, sapaan akrab Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, bangsa Indonesia berhasil melalui satu fase penting dalam perjalanan kenegaraan dengan keteguhan, kesabaran, dan optimisme. 

Tahun 2025 merupakan tahun pertama masa pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden prabowo–gibran, yang ditandai oleh kerja-kerja awal yang bersifat akseleratif untuk meletakkan fondasi visi besar Asta Cita. 

"Penutupan tahun 2025 menjadi momen reflektif mendalam ketika Indonesia, khususnya wilayah Sumatera, dilanda bencana alam berskala besar berupa banjir bandang dan longsor," kata Kang Ace yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar.

Peristiwa ini, tutur Kang Ace, tidak hanya menimbulkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan gangguan sosial-ekonomi luas. Bencana itu juga menjadi pengingat keras bahwa ancaman terhadap ketahanan nasional tidak selalu datang dalam bentuk konflik geopolitik atau krisis ekonomi global. 

"Ancaman ekologis, degradasi lingkungan, dan perubahan iklim kini menjadi faktor strategis yang secara langsung menguji kapasitas negara dalam melindungi rakyatnya dan menjaga keberlanjutan pembangunan," tuturnya.

Pria yang juga menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar itu mengatakan, refleksi akhir tahun ini menjadi momentum strategis.

Tidak hanya untuk melakukan evaluasi menyeluruh atas capaian Lemhannas RI dalam 12 bulan terakhir, tetapi juga merumuskan arah kebijakan dan strategi nasional dalam menghadapi tahun 2026 yang menuntut kerja semakin terkoordinasi, responsif, dan inovatif.

Kang Ace memaparkan, Lemhannas RI sebagai center of excellence secara konsisten melaksanakan empat tugas utama. Pertama, dalam bidang pendidikan, Lemhannas RI melaksanakan penguatan kualitas kepemimpinan nasional melalui penyelenggaraan Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) angkatan 68 yang diikuti sebanyak 110 peserta.

Kemudian, Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) angkatan 25 dengan 100 peserta dan angkatan 26 sebanyak 89 peserta. 

Program-program tersebut diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai sektor strategis nasional, TNI, Polri, ASN dari kementerian dan lembaga, tokoh masyarakat, perguruan tinggi, dan dunia usaha, serta perwakilan dari negara-negara sahabat.

"Program pendidikan ini sebagai wujud nyata penguatan jejaring kepemimpinan dan diplomasi strategis Indonesia," ucap Kang Ace.

Para peserta, jelas Gubernur Lemhannas, dibentuk sebagai pemimpin nasional yang visioner, berkarakter negarawan, dan memiliki kemampuan strategic foresight serta manajemen risiko dalam menghadapi lingkungan strategis yang semakin dinamis, volatil, dan sarat dengan ketidakpastian.

Peserta juga dibina dalam suatu ekosistem pembelajaran kolaboratif yang menumbuhkan kohesi, kepercayaan, ikatan kepemimpinan lintas sektor (leadership bonding), dan memiliki kemampuan pengambilan keputusan strategis secara cepat dan tepat.

Tugas kedua Lemhannas RI, bidang pengkajian. Lemhannas ri melaksanakan kajian strategis jangka pendek, menengah, dan panjang yang berfokus pada isu-isu fundamental ketahanan nasional, antara lain: geopolitik, geoekonomi, peningkatan kualitas sdm unggul berbasis science, technology, engineering, dan math (stem), hilirisasi, konsolidasi demokrasi dan reformasi sistem politik di Indonesia.

"Hasil dari kajian strategis tersebut menjadi masukan penting bagi presiden, kementerian/lembaga, serta para pemangku kepentingan nasional dalam menjaga stabilitas, memperkuat ketahanan, serta menavigasi peluang pembangunan," ujarnya.

Tugas ketiga, bidang pemantapan nilai kebangsaan, program Lemhannas Goes to Campus, retret kepala daerah, retret Kadin, dan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) menjadi tonggak penting dalam perluasan internalisasi nilai-nilai kebangsaan. 

Keempat, Lemhannas RI melakukan pengukuran indeks ketahanan dan kepemimpinan nasional. Sistem pengukuran ketahanan nasional terus dimutakhirkan dan diselaraskan dengan perkembangan zaman di tingkat global dan nasional.

Geopolitik Global Cepat-Kompleks dan Penuh Volitalitas

Sepanjang 2025, jelas Kang Ace, konstelasi geopolitik global bergerak semakin cepat, kompleks, dan penuh volatilitas. Rivalitas strategis antara Amerika Serikat dan Tiongkok (China) semakin termanifestasi dalam kompetisi teknologi mutakhir.

Seperti, proteksionisme ekonomi dan pembentukan aliansi-aliansi baru yang menandai penguatan tatanan dunia multipolar. 

"Konflik Rusia–Ukraina menunjukkan kecenderungan sebagai konflik berkepanjangan, sementara eskalasi di Gaza, Laut Merah, kawasan Timur Tengah, konflik India-Pakistan, dan Semenanjung Korea menegaskan bahwa isu kemanusiaan, energi, dan keamanan global tetap menjadi variabel penentu stabilitas dunia," jelas Kang Ace.

Di kawasan Indo-Pasifik, tutur Kang Ace, tren peningkatan postur militer, intensifikasi kompetisi maritim, dan semakin masifnya manuver kekuatan-kekuatan besar dunia, konflik di kawasan ASEAN.

Seperti, Thailand-Kamboja, juga mewarnai dinamika geopolitik. hal ini kian menegaskan bahwa kawasan ini telah bertransformasi menjadi episentrum baru geostrategi global. 

"Dalam konteks tersebut, indonesia telah memainkan peran diplomasi yang aktif, adaptif, dan berwibawa melalui pendekatan multiple alignment sebagai aktualisasi politik luar negeri bebas dan aktif dalam konfigurasi global kontemporer," ujarnya.

Menurut Kang Ace, kunjungan Presiden Prabowo ke sejumlah negara mitra strategis sepanjang 2024-2025, semakin mempertegas posisi Indonesia sebagai global middle power yang memiliki kapasitas pengaruh substantif di tingkat internasional. 

Di tengah konfigurasi global tersebut, tegas Kang Ace, Lemhannas RI menilai bahwa ketahanan nasional Indonesia sepanjang 2025 berada pada kondisi cukup tangguh dengan skor 2,84 dan tren penguatan stabil. 

Dari hasil laboratorium pengukuran ketahanan nasional (Labkurtannas) di akhir 2025 ini, menunjukkan posisi cukup tangguh pada gatra politik, ekonomi, serta sumber kekayaan alam. 

Gatra yang perlu menjadi perhatian adalah gatra sosial budaya, karena masih rentan terhadap disinformasi, polarisasi digital, serta penetrasi nilai-nilai eksternal yang berpotensi menggerus karakter kebangsaan.

Gatra Hankam harus mendapat perhatian seksama terutama pada peningkatan kemandirian industri pertahanan. Demikian pula gatra sumber kekayaan alam. 

"Walaupun berada pada posisi cukup tangguh, namun perlu mendapatkan perhatian karena sumber daya alam tidak hanya dipandang sebagai modal ekonomi, tetapi juga pilar penyangga kehidupan dan ketahanan nasional," tegasnya. 

Kang Ace memaparkan, berdasarkan refleksi strategis sepanjang 2025, Lemhannas RI menyimpulkan bahwa stabilitas nasional secara umum tetap terjaga dalam bingkai konsolidasi kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Outlook 2026

Gubernur Lemhannas RI Tubagus Ace Hasan Syadzily mengungkapkan, menghadapi 2026, Indonesia masih diwarnai berbagai dinamika. 

Pertama, pada kondisi global, dampak rivalitas kekuatan besar, Indonesia dituntut mampu mempertahankan posisi sebagai kekuatan penyeimbang  (balancing force) sekaligus kekuatan konstruktif (constructive power) dalam dinamika Indo-Pasifik, BRICS+, ASEN, dan G20. 

"Perebutan sumber daya alam kritis dunia, khususnya nikel, bauksit, tembaga, dan logam tanah jarang (rare earth elements), akan semakin intensif," ungkap Gubernur Lemhannas.

Karena itu, ujar Kang Ace, Indonesia harus memperkuat kebijakan hilirisasi, memperluas rantai pasok domestik, dan memastikan tata kelola yang transparan dan berkeadilan. 

Kedua, pada kondisi nasional, isu ketahanan nasional yang meliputi penguatan industri pertahanan, ketahanan pangan, ketahanan energi, dan ketahanan ideologi diproyeksikan sebagai fase penting konsolidasi capaian program prioritas nasional yang akan menjadi fondasi utama keberhasilan Asta Cita. 

Ketiga, perubahan iklim akan tetap menjadi tantangan multidimensional yang berdampak langsung pada geografi, ekonomi, sumber daya alam, dan keamanan nasional.

"Karena itu, berbagai program pembangunan nasional, khususnya ekonomi, harus mempertimbangkan keseimbangan lingkungan yang berkelanjutan," ujar Kang Ace.

Menurut Gubernur Lemhannas, ketika pengelolaan sumber kekayaan alam mengabaikan prinsip keseimbangan dan keberlanjutan, risiko ekologis meningkat dan pada akhirnya bermuara pada potensi terjadinya krisis sosial dan ekonomi.

Keempat, perkembangan teknologi informasi dan artificial intelligence (AI) akan semakin mempercepat kemajuan tatanan kehidupan dengan berbagai dampaknya. 

"Karena itu, indonesia harus segera menguatkan ekosistem berbagai sektor yang berbasis digital disertai dengan sdm unggul yang berbasis science, technology, engineering, dan math (STEM)," tegasnya.

Berdasarkan analisis skenario strategis 2026, kata Kang Ace, Lemhannas RI kembali menggunakan dua faktor penentu, yaitu, stabilitas geopolitik dan ketahanan nasional. 

Empat skenario yang dihasilkan adalah: 

1.    Skenario kuadran  i:  “bahtera garuda menembus samudera emas”. Dalam kondisi ketahanan nasional yang tangguh dan lingkungan geopolitik stabil, Indonesia memasuki golden momentum untuk mempercepat transformasi nasional. 

2.    Skenario kuadran  II:  “menjaga haluan di tengah gelombang”. Ketahanan nasional tetap kuat, namun dunia menghadapi turbulensi geopolitik yang memengaruhi ekonomi, keamanan, dan rantai pasok global.

Indonesia harus menjaga soliditas internal sembari meningkatkan kesiapsiagaan pertahanan, memperkuat diplomasi, dan memperdalam kerja sama strategis.

3.    Skenario kuadran iii: “angin tenang, kompas pudar”. Lingkungan geopolitik relatif tenang dan stabil, namun ketahanan nasional belum cukup kuat. 

Pembenahan struktural dan penguatan karakter bangsa menjadi kebutuhan mendesak agar arah pembangunan tetap terjaga.

4.    Skenario kuadran iv: “badai di samudra nusantara”. Ketahanan nasional berada pada kondisi rawan, sementara geopolitik global penuh ketegangan, konflik, dan disrupsi ekonomi. 

Kombinasi tekanan internal dan eksternal ini dapat mengancam stabilitas nasional jika tidak direspons cepat dan tegas. 

"Lemhannas ri menilai bahwa indonesia sepanjang 2025 berada pada lintasan antara skenario 1 dan 2: cukup tangguh secara internal, namun masih menghadapi dinamika global yang berisiko tinggi," ucap Kang Ace.

Tahun 2026, ujar Gubernur Lemhannas, harus menjadi tahun percepatan pembangunan nasional dan peningkatan peran diplomasi internasional. 

Bencana banjir dan longsor di Sumatera pada akhir 2025 menjadi pelajaran strategis bahwa pembangunan nasional harus semakin terintegrasi dengan agenda mitigasi risiko bencana dan keberlanjutan lingkungan. 

"Tahun 2026 tidak boleh hanya dipandang sebagai kelanjutan agenda pembangunan, tetapi juga sebagai fase konsolidasi nasional untuk memperkuat daya lenting bangsa menghadapi ketidakpastian," tandas Kang Ace.

Dalam kesempatan akhir paparan, Kang Ace mengatakan, sebentar lagi Indonesia memasuki tahun baru dengan tekad semakin memperkokoh ketahanan nasional, menguatkan karakter bangsa, dan memperluas kepemimpinan Indonesia di panggung internasional. 

"Refleksi strategis sepanjang 2025, stabilitas nasional secara umum tetap terjaga dalam bingkai konsolidasi kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas Kang Ace.

Editor : Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut