Kebutuhan AI Melesat, Ini Arah Keterampilan yang Dipelajari Orang Indonesia di 2025
BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Coursera, Inc. (NYSE: COUR) mengungkap gambaran terbaru tentang arah pembelajaran digital di Indonesia melalui laporan Tren Pembelajar 2025. Analisis ini disusun dari aktivitas lebih dari 2,4 juta pengguna Coursera di Tanah Air dan menunjukkan peningkatan signifikan minat masyarakat terhadap pengembangan keterampilan masa depan.
Sepanjang 2025, fokus pembelajaran di Indonesia semakin mengarah pada teknologi, dunia usaha, dan penguasaan bahasa. Tren ini berjalan seiring dengan pesatnya transformasi digital nasional serta meningkatnya keterlibatan Indonesia dalam perekonomian global yang berbasis pengetahuan.
Perubahan kebutuhan keterampilan terjadi dengan sangat cepat. Laporan Microsoft 2025 mencatat bahwa 95 persen pemimpin bisnis di Indonesia berencana merekrut talenta dengan kompetensi kecerdasan buatan (AI), menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan tingkat permintaan AI tertinggi di dunia. Sementara itu, World Economic Forum memprediksi bahwa lebih dari sepertiga keterampilan inti tenaga kerja Indonesia akan mengalami pergeseran sebelum 2030. Kondisi ini menegaskan bahwa pembelajaran berkelanjutan kini menjadi kebutuhan mendesak, bukan lagi pilihan.
Data internal Coursera mencerminkan dinamika tersebut. Semakin banyak pembelajar di Indonesia yang mendalami AI, analitik data, keamanan siber, manajemen proyek, pemasaran digital, keuangan, hingga bahasa asing. Pola ini menandakan tuntutan pasar terhadap talenta yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga adaptif, mampu berpikir strategis, dan komunikatif lintas fungsi.
Bidang kecerdasan buatan dan data menjadi magnet utama sepanjang 2025. Indonesia kini mencatat satu pendaftaran kursus Generative AI setiap tujuh menit—melonjak dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Total pendaftaran telah melampaui angka 120.000 peserta. Kursus populer mencakup materi pengenalan seperti Generative AI for Everyone dan Google AI Essentials, hingga program berbasis praktik seperti Maximize Productivity With AI Tools dan Using AI as a Creative or Expert Partner. Antusiasme ini sejalan dengan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial Indonesia yang menempatkan penguatan kapasitas digital sebagai fondasi inovasi jangka panjang.
Tak hanya AI, minat belajar juga meluas ke bidang keamanan siber, eksekusi proyek, pemasaran digital, literasi keuangan, serta berbagai bahasa asing. Ragam pilihan ini mencerminkan upaya tenaga kerja Indonesia membangun kompetensi yang lebih menyeluruh untuk menghadapi dunia kerja yang semakin menuntut peran multidisipliner.
“Masyarakat Indonesia terus membangun keterampilan digital dan profesional yang membuka peluang karier lebih luas dan berkelanjutan,” kata Ashutosh Gupta, Managing Director, Asia Pacific, Coursera. “Kami melihat antusiasme yang kuat pada AI, data, keamanan siber, dan keterampilan kerja mendasar, kombinasi yang penting dalam mendorong Indonesia menuju tenaga kerja yang lebih digital dan kompetitif di tingkat global. Seiring Indonesia memperdalam pendekatan yang skills-first, Coursera berkomitmen menyediakan pembelajaran berkualitas tinggi yang mendukung pertumbuhan nasional dan mempersiapkan generasi talenta masa depan untuk ekonomi berbasis AI.”
Dampak dari peningkatan keterampilan ini juga terasa nyata. Laporan Coursera Learner Outcomes Report 2025 menunjukkan bahwa 94 persen pembelajar di Indonesia merasakan manfaat langsung bagi karier mereka, baik melalui peluang kerja baru maupun peningkatan peran di posisi saat ini. Sebanyak 37 persen melaporkan peningkatan kinerja profesional, sementara 98 persen merasakan manfaat personal seperti bertambahnya rasa percaya diri dan pencapaian diri.
Coursera juga mengidentifikasi sejumlah keterampilan dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia sepanjang 2025, antara lain:
Pemanfaatan GenAI dan produktivitas berbasis AI, termasuk penggunaan alat AI, perancangan prompt, dan otomatisasi sederhana untuk efisiensi kerja.
Eksekusi proyek dan efisiensi operasional, yang menitikberatkan pada perencanaan, koordinasi, dan optimalisasi proses tim.
Keamanan siber dan ketahanan digital, mencakup pengelolaan risiko, kepatuhan, serta perlindungan terhadap ancaman siber.
Peningkatan kualitas produk dan pengalaman pelanggan, sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi layanan digital.
Kecerdasan finansial, meliputi analisis keuangan, pemahaman pendapatan, dan pengambilan keputusan berbasis data bisnis.
Editor : Agung Bakti Sarasa