get app
inews
Aa Text
Read Next : Golkar Jabar Doa Bersama bagi Keselamatan Bangsa dan Korban Banjir Bandang Sumatera

Partisipasi Politik Pemuda Masih Rendah, Golkar Jabar Dorong Literasi dan Peran Aktif

Selasa, 30 Desember 2025 | 14:35 WIB
header img
Wakil Ketua Penggalangan Khusus DPD Partai Golkar Jabar Deden Nasihin tampil sebagai pengendali arah perubahan. (FOTO: ISTIMEWA)

SUKABUMI, iNewsBandungRaya.id - Pengamat politik Adi Prayitno menilai tingkat partisipasi politik pemuda Indonesia, khususnya dalam jalur non-konvensional, seperti aksi protes dan demonstrasi masih rendah. Bahkan, belum menjadi budaya kuat dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.

Pernyataan itu disampaikan Adi dalam kegiatan Pendidikan Politik (Dikpol) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat bertajuk “Pemuda Melek Politik: Dari Literasi Menuju Partisipasi Aktif” di Kabupaten Sukabumi, Selasa (30/12/2025).

Dikpol juga diisi dengan diskusi yang dipandu moderator aktivis senior dan pengurus DPD Golkar Jabar Royke Taufan Maulana.

“Kalau dicek, hanya sekitar tiga persen masyarakat yang pernah terlibat dalam protes politik, baik di media sosial maupun di ruang publik. Di dalam angka itu tentu ada anak muda, tetapi jumlahnya sangat kecil,” kata Adi.

Menurut Adi, sebagian besar generasi muda Indonesia cenderung bersikap acuh selama kebijakan publik tidak secara langsung mengganggu aktivitas personal mereka. 

"Kondisi tersebut menyebabkan partisipasi politik non-konvensional belum tumbuh sebagai praktik demokrasi yang kuat," ujarnya.

Dalam konteks partisipasi politik konvensional, tutur Adi, hanya sekitar 16 persen responden yang pernah terlibat dalam kegiatan kampanye politik.

Sementara, lebih dari 80 persen mengaku tidak pernah terlibat. Bahkan, sekitar 90 persen responden menyatakan tidak pernah bekerja untuk pemenangan calon legislatif dan partai politik.

“Ini realitas faktual politik kita hari ini. Mayoritas warga, termasuk anak muda, berada di luar aktivitas kampanye dan kerja-kerja politik praktis,” tutur Adi. 

Adi mengungkapkan, televisi masih menjadi sumber utama informasi politik masyarakat, disusul internet dan media sosial. 

Jika digabungkan, internet dan media sosial telah menyumbang hampir 60 persen sumber informasi politik, terutama di kalangan generasi muda.

“Televisi masih dominan karena tidak semua wilayah memiliki akses internet memadai. Tetapi bagi anak muda, media sosial dan internet sudah menjadi rujukan utama,” ucapnya.

Menutup pemaparan, Adi menekankan pentingnya membangun karakter pemuda kritis, peduli, dan memiliki efikasi politik. 

Yakni, keyakinan bahwa tindakan sekecil apa pun dapat memberi dampak bagi kehidupan masyarakat.

“Jangan merasa percuma ikut politik, diskusi, advokasi, atau demonstrasi. Demokrasi kita hari ini adalah hasil perjuangan panjang pemuda dan aktivis di masa lalu,” ujarnya.


Pengamat politik Adi Prayitno saat diskusi dalam kegiatan Dikpol DPD Golkar Jabar di Kabupaten Sukabumi. (FOTO: ISTIMEWA)

Pengendali Arah Perubahan Demokrasi

Wakil Ketua Penggalangan Khusus DPD Partai Golkar Jabar Deden Nasihin mendorong mahasiswa dan pemuda untuk tidak sekadar menjadi pengikut arus politik, melainkan tampil sebagai pengendali arah perubahan.

Menurut Deden, pemuda memiliki dua kategori peran dalam politik, yakni sebagai ‘passenger’ dan ‘driver’. Passanger adalah mereka yang hanya menyampaikan pesan dan mengikuti narasi yang ada. 

Sedangkan driver adalah pemuda yang mampu mengendalikan arah dan tujuan politik secara sadar dan bertanggung jawab.

“Pemuda hari ini harus naik kelas menjadi driver politik. Kalau pemuda tidak mengambil peran sebagai pengendali, maka politik akan dikendalikan oleh mereka yang tidak memiliki kepedulian terhadap kepentingan rakyat,” kata Deden.

Deden menjelaskan, peran sebagai driver menuntut pemuda memiliki literasi politik, visi kebangsaan, integritas moral, dan kemampuan mengubah gagasan menjadi tindakan yang berdampak bagi masyarakat.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Asep Jafar mengajak para pemuda di daerahnya untuk tidak hanya menjadi penonton dalam dinamika politik, tetapi berperan aktif, kritis, dan bertanggung jawab dalam kehidupan demokrasi melalui peningkatan literasi politik.

Hal tersebut disampaikan Asep Jafar saat memberikan sambutan pada kegiatan pendidikan politik bagi pemuda di Kabupaten Sukabumi, belum lama ini. 

Asep mengatakan, pemuda merupakan aset terbesar bangsa sekaligus calon pemimpin masa depan yang akan menentukan arah pembangunan daerah maupun nasional.

Menurut dia, di tengah derasnya arus informasi dan media sosial, literasi politik menjadi sangat penting bagi pemuda. 

"Pemuda jangan sampai hanya menjadi penonton, tetapi harus tampil sebagai pelaku dan penggerak perubahan,” kata Asep Jafar.

Dia menegaskan bahwa pembangunan Kabupaten Sukabumi ke depan membutuhkan keterlibatan aktif generasi muda yang berwawasan politik, sikap kritis, keberanian menyampaikan aspirasi secara cerdas dan beretika.

Sebagai kepala daerah, Asep Jafar juga membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat, khususnya pemuda, untuk memberikan masukan dan kritik terhadap kebijakan pemerintah daerah. 

Asep menilai kritik konstruktif merupakan bagian penting dari demokrasi yang sehat.

“Tolong ingatkan saya jika ada kebijakan yang keliru. Saya ingin mendengar suara masyarakat, terutama pemuda, agar kita bisa bersama-sama membangun Sukabumi yang lebih baik,” ujarnya.

Melalui kegiatan pendidikan politik tersebut, Asep Jafar berharap para peserta tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga terdorong untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Asep mengapresiasi DPD Partai Golkar Jabar pimpinan Tubagus Ace Hasan Syadzily yang telah menyelenggarakan pendidikan politik di Kabupaten Sukabumi.

Dia menilai, kegiatan dikpol pemuda merupakan investasi jangka panjang bagi kualitas demokrasi di daerah.

Penguatan Literasi Politik

Wakil Ketua Bidang Pemilu DPD Partai Golkar Jabar Rahmat Sulaeman menekankan pentingnya penguatan literasi politik sebagai fondasi utama membangun partisipasi politik pemuda yang cerdas dan bertanggung jawab.

Menurut Rahmat, pendidikan politik tidak boleh dipahami sebatas kegiatan seremonial, melainkan sebagai proses berkelanjutan untuk menanamkan nilai kebangsaan, etika politik, dan kesadaran demokrasi di tengah derasnya arus informasi digital.

“Pemuda hari ini hidup di era teknologi yang serba cepat. Namun tanpa literasi politik yang kuat, kemajuan teknologi justru bisa melemahkan daya kritis dan kesadaran kebangsaan,” kata Rahmat.

Dia menilai tantangan generasi muda saat ini adalah membanjirnya informasi yang tidak selalu diiringi dengan pemahaman sejarah perjuangan bangsa dan sistem kenegaraan. 

Karena itu, pendidikan politik dipandang sebagai instrumen strategis untuk membentuk pemuda yang rasional, berintegritas, dan peduli terhadap kepentingan publik.

Komitmen politik pemuda, ujar Rahmat, harus dibangun di atas tiga pilar utama, yakni, pemahaman nilai sejarah perjuangan bangsa, penguatan moral dan keimanan, serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bijak.

Kegiatan pendidikan politik ini diikuti sekitar 200 peserta terkurasi yang berasal dari kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, serta fungsionaris organisasi sayap Partai Golkar se-Jawa Barat.

Ketua Pelaksana Dikpol Boogie G Manggala menyampaikan, dikpol pemuda Partai Golkar Jabar dirancang untuk menjawab tantangan tsunami demografi dan disrupsi informasi. 

“Melalui Dikpol ini, kami ingin menegaskan kembali doktrin karya dan kekaryaan. Politik bukan sekadar perebutan kekuasaan, melainkan kerja teknokratis untuk kemaslahatan rakyat,” kata Boogie.

Dia menjelaskan, literasi politik perlu ditingkatkan menjadi partisipasi yang berbobot agar melahirkan kader muda dengan political efficacy.

Yaitu, kemampuan dan keyakinan untuk membawa perubahan nyata, baik di parlemen maupun di akar rumput.

"Melalui kegiatan ini, DPD Partai Golkar Jawa Barat diharapkan melahirkan generasi muda kritis, peduli, dan memiliki peran strategis dalam menjaga kualitas demokrasi Indonesia ke depan," ujar Rahmat.

Editor : Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut