BANDUNG, INEWS.ID - Ridwan Kamil menanggapi hasil survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menempatkan dirinya sebagai sosok kandidat calon presiden (capres) 2024 paling disukai masyarakat.
Orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat itu menanggapinya dengan memilih hasil survei tersebut sebagai bahan evaluasi terhadap kinerjanya sebagai Gubernur Jabar.
"Saya sih, hari-hari ini kalau urusan survey, memantau saja hasilnya dan mengevaluasi diri. Kalau ternyata disukai berarti disukai karena pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan," ungkap Kang Emil dalam keterangannya, Senin (11/4/2024).
Dan tugas sebagai gubernur, lanjutnya, adalah bekerja. Kalaupun hasil pekerjaannya sebagai Gubernur Jabar mendapat apresiasi, makan hal itu menurutnya merupakan hasil yang sewajarnya didapatkan.
Terpenting, kata Kang Emil, adanya hasil survei ini membuktikan bahwa elektoral itu berbanding lurus dengan kinerja. Jadi, bekerja dengan pencitraan dan kesungguhan itu berbeda. "(Hasil survey dia paling disukai) ini mungkin kesungguhan kita bekerja ada hasilnya dan terapresiasi," ucapnya.
Ketika ditanya hasil survei tersebut semakin menguatkan langkahnya ke ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Kang Emil enggan membahasnya lebih lanjut.
Dia hanya menegaskan, langkahnya untuk berlabuh di partai tetap akan diambil pada pertengahan 2022 ini. Namun, soal diusung atau tidak sebagai capres 2024, Kang Emil menganggapnya sebagai takdir.
"Itu mah kalau takdir itu enggak bisa dibilang dari sekarang. Kalau ada (kesempatan maju) Bismillah, kalau enggak ada ya enggak ada masalah," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, SMRC kembali merilis hasil survei terbarunya bertajuk "Prospek Presiden 2024". Hasilnya, Ridwan Kamil masih menjadi sosok kandidat capres paling disukai publik.
Hasil survei tersebut menjadi bukti bahwa tingkat kedisukaan Ridwan Kamil tak tergoyahkan, setidaknya dalam satu tahun terakhir ini. Meskipun, di atas Ridwan Kamil terdapat nama sosok kandidat capres lain, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, hingga Anies Baswedan.
Peneliti SMRC, Sirodjudin Abbas mengatakan, faktor elementer seseorang dalam memilih capres adalah psikologi memilih, yakni tahu dan suka dengan yang sosok capres yang diketahuinya tersebut.
"Tahu saja tidak cukup. Tahu kalau tidak suka tidak akan berujung ke memilih. Karena itu suka adalah indikasi lebih mendalam untuk menjelaskan mengapa orang memilih seorang calon," jelas Sirodjudin dalam keterangannya, Jumat (8/4/2022).
Dalam hasil survei terbarunya itu, lanjut Sirodjudin, Ridwan Kamil dinilai responden sebagai tokoh paling disukai di antara nama-nama yang beredar dan disebut- sebut sebagai bakal capres 2024, meski di atasnya masih ada Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.
"Sejumlah nama tingkat kedikenalannya sementara masih rendah di bawah 80℅, tapi kedisukaannya relatif tinggi di atas 80%, antara lain Ganjar tahu 69% suka 81%, Khoffifah tahu 49% suka 80%, dan Ridwan Kamil tahu 65% suka 84%," paparnya. (*)
Editor : Ude D Gunadi