get app
inews
Aa Read Next : Kang Haru Tawarkan Subsidi Silang Untuk Tekan Kemiskinan di Jabar

Ridwan Kamil: Hepatitis Misterius Belum Ditemukan di Jawa Barat

Sabtu, 07 Mei 2022 | 13:15 WIB
header img
Hepatitis akut misterius pada anak (Foto: Istimewa)

 

BANDUNG, iNews.id - Pemprov Jabar saat ini masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan terkait penanganan kasus hepatitis misterius yang terjadi belakangan ini. Meskipun penyakit tersebut hingga saat ini belum ditemukan di wilayah Jabar.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menuturkan, kasus hepatitis yang menewaskan tiga anak di Jakarta masih berada di isu nasional. Sejauh ini Kemenkes belum memberikan arahan spesifik kepada pemda.

"Hepatitis masih di isu nasional kami masih menunggu arahan dari Kemenkes jadi belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang karena dari Kemenkes belum ada arahan tertentu kepada pemda," ujarnya, Sabtu (7/5/2022).

Diketahui, Indonesia melaporkan tiga kasus kematian anak yang kemungkinan besar terjadi karena virus hepatitis misterius. Tak hanya di Jakarta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga 1 Mei 2022 setidaknya ada 228 kasus di 20 negara.

Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, sejauh ini di Jabar belum terlaporkan penyakit tersebut.

"Di daerah belum banyak terpantau karena kasusnya memang ada di dunia, di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," tuturnya.

Namun demikian, Jabar akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak agar membiasakan aktivitas sehat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Seperti sering mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Kita terus edukasi warga khususnya orang tua yang punya anak-anak di pandemi Covid-19 harus waspadai juga sebuah situasi baru terkait hepatitis yang tiba-tiba meningkat. Caranya sama seperti protokol kesehatan Covid-19," jelasnya.

Pihaknya juga akan terus memantau mengenai keterkaitan antara hepatitis misterius ini dengan Covid-19."Apapun itu kita terus pantau apakah ada hubungannya dengan mutasi Covid-19 atau bukan belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang," pungkasnya.(*)

Editor : Abdul Basir

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut