get app
inews
Aa
Read Next : Pembina PC Paguyuban Pasundan KBB Berikan Bantuan ke Korban Bencana

Terdampak Bencana Pergerakan Tanah, Dua Rumah Warga di Bandung Barat Ambruk

Selasa, 07 Juni 2022 | 18:16 WIB
header img
Dua rumah warga di Kampung Ciwur RT 02/10, Desa Cikande, Kecamatan Saguling, KBB, yang rusak berat akibat bencana pergerakan tanah sehingga penghuninya terpaksa mengungsi. (Foto:dok/BPBD)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Dua rumah warga di Kampung Ciwur RT 02/10, Desa Cikande, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB), rusak berat dan ambruk akibat bencana pergerakan tanah

Kondisi retakan tanah tersebut sebenarnya sudah terdeteksi dan dilaporkan oleh warga di Kampung Ciwur, sejak 20 Mei 2022. Ternyata lama kelamaan retakan tanah semakin membesar sehingga merusak rumah warga. 

"Sudah dilaporkan sejak bulan lalu dan ternyata pergerakan tanahnya semakin membesar. Awalnya rumah warga hanya retak, karena semakin besar akhirnya ambruk, kemarin," tutur Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, Amas, Selasa (7/6/2022).

Menurutnya, retakan tanah itu terus membesar dikarenakan kondisi tanah yang labil. Terlebih hampir setiap hari seluruh wilayah KBB selalu diguyur hujan deras, sehingga membuat retakan tanah itu kemasukan air yang membuat kondisi di dalamnya mudah bergeser.

Dikatakannya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ambruknya dua rumah tersebut. Pemilik rumah sebelumnya telah mengungsi sementara ke rumah kerabatnya yang lebih aman. Sebab mereka sudah melihat kondisi rumah tidak aman. 

"Selain dua rumah yang ambruk, ada juga tiga rumah lagi yang terancam pergerakan tanah," sebutnya. 

Lebih lanjut dikatakannya, berdasarkan hasil investigasi, luas pergerakan tanah di wilayah tersebut mencapai 1 hektar. Posisi pergerakan tanah berada di cekungan bukit di sekitar Gunung Paseban.

Pihaknya akan menerjunkan tim geologi untuk meneliti pergerakan tanah di wilayah ini supaya diketahui tingkat kerawanan bagi pemukiman warga. Apakah nantinya aman ditempati atau akan dilakukan penanganan tanah yang sudah retak.

"Pertimbangan untuk menerjunkan tim geologi karena pergerakan tanah di sana masih terus terjadi. Jadi apa masih aman atau tidak bagi permukiman," pungkasnya.(*)

Editor : Abdul Basir

Follow Berita iNews Bandungraya di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut