BANDUNG, iNews.id - Salah satu startup blockchain paling menarik dari Asia, PT Mitra Sangkara Abadi (MSA), pemilik token Sangkara ($MISA) telah menandatangani perjanjian pembelian token dengan Digital Asset Management Fund Republik Siprus, ARK36.
Fund ARK36 yang terkenal di Uni Eropa itu kerap dikutip secara teratur di media internasional terbesar dan sangat dihormati serta memegang lisensi resmi dari CySEC, regulator Siprus sebagai bagian dari kerangka kerja Uni Eropa yang lebih luas. Diharapkan, perjanjian pembelian token menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Direktur Eksekutif ARK36, Mikkel Morch mengatakan, ARK36 telah setuju membeli token Sangkara ($MISA) secara bertahap hingga jumlah tertentu.
Pembelian ini merupakan bagian dari penyertaan saham dari PT Mitra Sangkara Abadi. Token yang dibeli akan mendapatkan pengembalian atas semua upaya MSA di masa mendatang.
"ARK36 melihat token Sangkara ($MISA) sebagai token yang sangat menarik dan bernilai tambah ke depan dalam ekosistem Sangkara," kata Mikkel dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/4/2022).
Pembelian token karya anak bangsa itu akan digunakan oleh MSA untuk memperkuat token itu sendiri dan memperoleh lebih banyak aset dasar dalam ekosistem.
Terlebih, kata dia, dengan peluncuran NFT untuk pertanian organik, ARK36 melihat potensi Sangkara ($MISA) sebagai token asli untuk membiayai seluruh ekosistemnya.
"Yang juga positif adalah inisiasi MSA di bidang digital, seperti musik dan film yang akan membawa perkembangan positif bagi dunia blockchain di Asia dan lebih luas," katanya.
Sementara itu, CEO MSA Agustino Wibisono didampingi penasihat MSA, Harry Karsa mengatakan bahwa erja sama ini merupakan langkah awal token Sangkara ($MISA) untuk menembus seluruh Pasar Global.
"Meskipun kami memulai semuanya dari awal, kami sekarang siap untuk bersaing sebagai salah satu aset token terbaik di dunia," katanya.
Diketahui, sebelumnya, token Sangkara ($MISA) juga telah melakukan gebrakan dengan menggagas metaverse pertanian dan menunjukkan keseriusannya menggabungkan sektor pertanian dalam dunia nyata ke dalam satu metaverse.
Bekerja sama dengan PT Bumi Meta Indonesia atau BMI (www.5harvest0.com), mereka telah menjual NFT perdana dalam flash presale dan sold out hanya dalam waktu 15 menit.
Awal proyek ini dibuka dengan tanah pertanian seluas 5,6 hektare yang dibagi ke dalam 56 NFT yang masing- masing memiliki luas 1.000 meter persegi.
Agak berbeda dengan metaverse lainnya yang menggunakan ukuran pixel dalam penjualannya, 5Harvest0 membuat ukuran dalam satuan meter persegi, sehingga tanah aslinya pun berukuran sama dengan batas yang nyata.
"NFT yang dimiliki ini akan memiliki periode kedaluwarsa, yaitu selama 12 bulan atau 2 periode tanam padi," ungkap CMO MSA Albert Setiawan dalam keterangannya, Selasa (14/6/2022). (*)
Editor : Abdul Basir