Hati-Hati! Oral Seks Berisiko Picu Kanker Tenggorokan

Rizal Fadillah
Ilustrasi oral seks. (Foto: net)

BANDUNG, INEWBANDUNGRAYA - Penyebab kanker tenggorokan biasanya dipicu karena kebiasaan buruk seperti merokok, meminum alkohol atau kurangnya menjaga kesehatan mulut.

Tapi, tahukah kamu jika kanker tenggorokan bisa disebabkan karena oral seks? Ya, hal itu bisa terjadi karenan adanya human papiloma virus (HPV).

Human papillomavirus (HPV) dapat menyebar selama seks oral sehingga meningkatkan kemungkinan kanker. Di Amerika Serikat, HPV adalah virus menular seksual yang paling umum.

Kesehatan seksual menghadirkan berbagai risiko, tetapi mengkhawatirkan masalah kesehatan potensial dapat menurunkan keintiman di antara pasangan dan pada akhirnya, kualitas hidup.

Meskipun kehati-hatian selalu disarankan dalam hal perlindungan terhadap masalah kesehatan seksual, penting untuk mengetahui fakta-faktanya.

Meskipun merokok dan minum alkohol merupakan faktor risiko utama kanker tenggorokan, namun virus HPV juga dapat dikaitkan dengan kanker tenggorokan. Diperkirakan 35 persen kanker tenggorokan terkait dengan infeksi HPV.

HPV telah dibuktikan sebagai salah satu faktor risiko utama kanker mulut dan tenggorokan yang dikenal sebagai kanker orofaring. Infeksi tidak secara langsung menyebabkan kanker mulut. Virus memicu perubahan pada sel yang terinfeksi.

Materi genetik virus menjadi bagian dari sel kanker, menyebabkannya tumbuh. Hal ini dapat mengarah pada deteksi HPV pada orang yang menderita kanker yang disebabkan oleh faktor lain.

Nantinya, sel-sel tersebut bisa menjadi kanker. Namun, hanya sedikit orang dengan infeksi HPV yang akan mengembangkan kanker.

Faktanya, tubuh membersihkan sekitar 90 persen dari infeksi HPV dalam waktu 2 tahun. Subtipe HPV yang ditemukan di mulut hampir semuanya ditularkan secara seksual, jadi kemungkinan penyebabnya adalah seks oral.

Seperti mengutip Medical News Today, orang yang merokok cenderung tidak dapat membersihkan infeksi HPV karena merokok merusak sel kekebalan di kulit. Ini biasanya membantu melindungi dari kerusakan akibat virus.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine pada 2007, para peneliti menyarankan bahwa orang yang melakukan seks oral dengan setidaknya enam pasangan berbeda memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tenggorokan secara signifikan.

Tim merekrut 100 pasien yang didiagnosis dengan kanker orofaring, serta kelompok kontrol yang terdiri dari 200 orang sehat. Mereka menemukan bahwa orang yang memiliki setidaknya enam pasangan seks oral selama hidup mereka 3,4 kali lebih mungkin terkena kanker tenggorokan.

Mereka yang memiliki 26 atau lebih pasangan seks vaginal memiliki risiko 3,1 kali lipat terkena kanker tenggorokan.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network