BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Pemerintah menaikkan harga Bakar Bakar Minyak (BBM) subsidi. Pakar Ekonomi Rizal Ramli pun ikut mengkritisi kenaikan tersebut.
Kenaikan BBM Jenis, Pertalite dari Rp 7.650 per liter jadi Rp 10.000 ribu per liter.Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter jadi Rp 6.800 per liter.Pertamax non subsidi dari Rp 12.500 per liter jadi Rp 14.500 per liter.
Seharusnya, kata Rizal, pemerintah Jokowi bisa tidak menaikkan harga BBM lantaran banyak pos anggaran yang bisa dimaksimalkan. Penghematan di sejumlah lembaga seperti PLN dan Pertamina juga bisa dilakukan.
"Esensinya sederhana, pemerintahan Jokowi tidak kreatif dan tidak berpihak pada rakyat. Bisanya hanya nambah utang mahal dan menaikkan harga yang bikin susah rakyat," Kata Rizal Ramli melalui akun twitternya, Minggu (4/9/2022).
Mantan Menko Bidang Kemaritiman ini menyebutkan masih ada solusi lain selain menaikkan harga BBM, misalnya efisiensi anggaran terhadap sejumlah lembaga yang tidak maksimal perannya.
Efisiensi dalam bentuk lain juga bisa dilakukan misalnya menyarankan Jokowi memerintahkan komisaris dan direksi potong inefisiensi Pertamina dan PLN sebesar 20 persen.
Hal tersebut, lanjut Rizal Ramli, mudah dilakukan asal dilakukan dengan cara transparan.
Rizal Ramli kemudian menyoroti alasan Presiden Jokowi menaikan harga BBM bersubsidi untuk menekan anggaran yang semakin membengkak menurutnya tidaklah logis.
"Pemerintah mestinya fokus mengurangi cicilan bunga dan pokok utang, yang tahun ini Rp805 triliun atau 1/3 dari APBN, pos anggaran utama Jokowi. Jika dilakukan debt-swap, termasuk debt-to-nature swap, cicilan bisa berkurang 1/4nya (Rp200 triliun), BBM tidak perlu naik," jelasnya.
Rizal Ramli juga menyarankan Presiden Jokowi berani menghentikan beberapa proyek yang tidak terlalu urgen demi mengamankan APBN.
Dia juga mengkritik anggaran yang diberikan kepada Mahkamah Konstitusi yang menurut dia malah dinaikkan 4 kali. Padahal menurutnya kinerjanya tidak maksimal."(seharusnya) Tidak perlu naikkan BBM. Tidak kreatif, tapi songong pula," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait