Warganet Wajib Kunjungi Gunung Puntang, Ada Reruntuhan Bangunan Bekas Radio Malabar di Zaman Belanda

Pramoedya
Salah satu spot berkemah bersama keluarga di kawasan wisata Gunung Puntang. (Foto: dok Instagram Gunungpuntangofficial)

BANDUNG, INEWSBANDUNG RAYA - Gunung Puntang menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi warganet untuk menghabisi waktu akhir pekan dengan menikmati kesejukan alamnya.

Berlokasi di komplek Gunung Malabar Kabupaten Bandung, Gunung Puntang tidak hanya dinikmati oleh kalian para pendaki. Pasalnya, ada kawasan perkemahan yang bisa kalian jadikan tempat wisata bersama keluarga.

Dengan ketinggian 1300 MDPL, Gunung Puntang memiliki puncak yang bernama Puncak Mega dengan ketinggian 2222 MDPL.

Pengunjung akan menempuh waktu sekitar 3-4 jam untuk menuju Puncak Mega. Tak hanya itu, pengunjung juga harus melalui tanjakan yang dikenal dengan ‘Tanjakan Cacing’ dengan kemiringan 30-45 derajat.

Namun, lelahnya perjalanan tersebut akan terbayar. Sebab di Puncak Mega, pengunjung bisa melihat pemandangan cantik Kota Bandung dan kawasan Pegunungan Puntang dari ketinggian. 

Kawasan wisata Gunung Puntang memiliki area untuk berkemah dan wisata sejarah seluas 22,61 hektare. Selain alamnya yang asri dan udaranya yang sejuk, tempat ini terbilang sangat ramah untuk digunakan berkemah.

Tak hanya terdapat area bumi perkemahan yang telah dipetakan, Gunung Puntang juga memiliki sejumlah warung dan kamar mandi umum yang rata-rata buka selama 24 jam.

Jadi, pengunjung tidak perlu khawatir jika akan berkemah bersama keluarga. Bahkan, kegiatan perkemahan juga bisa dilakukan di samping kendaraan pribadi pengunjung.

Sisa reruntuhan bangunan bekas Radio Malabar yang berdiri di zaman kolonial Belanda juga menjadi daya tarik tersendiri di Gunung Puntang ini. Radio Malabar dulunya merupakan radio terbesar se-Asia Tenggara, yang menurut sejarah siaranya sampai ke kerajaan Belanda pada masanya. 

Radio Malabar dibangun pada tahun 1923 dan dilengkapi dengan pemancar asal Jerman dengan daya mencapai 3,5 megawatt. Pemancar stasiun Radio Malabar ini didirikan oleh dr de Groot pada zaman Hindia Belanda. 

Radio Malabar juga memiliki antena pemancar dengan sinyal mencapai dua kilometer. Antena pemancar ini membentang di antara Gunung Malabar dan Gunung Halimun dengan ketinggian mencapai 500 meter.

Tidak jarang antena pemancar tersebut digunakan untuk komunikasi langsung dengan pihak Belanda yang berjarak 12.000 kilometer.  Sisa-sisa puing bangunan Radio Malabar yang hancur pada tahun 1940-an tersebut masih dapat dilihat di dekat Kolam Cinta.

Selain itu, kawasan Wisata Alam Gunung Puntang menawarkan berbagai macam kegiatan, seperti Explorer Curug Siliwangi dan Curug Cikahuripan, Susur Goa Belanda, wisata Sungai Cigereuh, dan masih banyak lagi. Pengunjung juga bisa bereduwisata di perkebunan kopi langsung bersama para petani.

Salah satu kebun kopi yang bisa dikunjungi, yaitu area pertanian yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan Bukit Amanah Gunung Puntang. Tak lengkap rasanya bila anda tidak membawa kopi asal Gunung Puntang yang disebut presiden Joko Widodo terbaik di dunia ini. Dijuluki sebagai ‘Sunda Gulali’, kopi khas dari Gunung Puntang ini memiliki karakteristik rasa yang manis dan sedikit asam. 

Ke depannya, Perhutani dan Disparbud Jawa Barat, serta Dinas Kehutanan Jawa Barat akan melakukan re-branding kawasan Wisata Gunung Puntang ini dengan melibatkan musisi sekaligus content creator, Anji. Nantinya, Gunung Puntang akan mengendepankan wisata alam yang berbasis cultural, heritage, edukasi, serta teknologi yang tetap mengutamakan sisi konservasi alam.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network