BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA - Pemerintah pusat diminta untuk membuat indeks literasi digital pemimpin daerah. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka akan perkembangan digital.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam kegiatan Pelatihan Digital Leadership Academy bersama Nasional University of Singapore: Digital Transformation Smart City bagi Pimpinan Daerah Kabupaten dan Kota se-Jawa Barat di Gedung Sate Bandung, Selasa (4/10/2022).
"Kalau ternyata rendah saya pastikan pasti di bawahnya juga rendah," ucap Emil, sapaan akrabnya.
Emil mengatakan, responden tersebut bisa menyasar kepala daerah hingga kepala desa. Dengan indeks itu, kemampuan mereka bisa dipetakan dan nantinya pemerintah bisa melakukan penilaian.
Menurutnya, indeks ini untuk memahami di level berapa sebenarnya literasi pemahaman digital para pengambil keputusan. Sehingga, langkah perbaikan bisa dilakukan untuk menggenjot penggunaan teknologi digital dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Kalau rendah, revolusi digitalnya berarti jalan di tempat," terangnya.
Emil mengingatkan, bahwa indeks itu pun untuk menjawab kebutuhan mengingat teknologi digital semakin massif. Karena, hampir semua kegiatan tak bisa dilepaskan dari sentuhan digital.
Sehingga, situasi ini perlu diantisipasi termasuk dari sisi SDM sehingga tak ada kegagapan dalam menyikapinya.
Sementara itu, Kepala Balitbang SDM Kemenkominfo, Hari Budiarto mengatakan, pihaknya tengah menyusun roadmap digital nasional. Salah satunya, pelatihan digital bagi kepala daerah hingga pimpinan lembaga.
"Targetnya 500 orang pertahun, pejabat yang bisa mengikutinya," ungkapnya.
Menurutnya, langkah itu tak terlepas dari bangunan roadmap lainnya di antaranya pengembangan pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
"Khusus masyarakat digital, kegiatan literasi digital dengan target 50 juta jiwa per tahun," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
