Tak jauh berbeda dengan air terjun pada umumnya, untuk melihat keindahan air dari debit tinggi, Anda harus menelusuri jalan setapak serta tangga yang cukup curam. Selama perjalanan menuruni anak tangga, wisatawan akan disuguhkan dengan pemandangan alam berupa pepohonan yang hijau serta sejuknya angin sepoi-sepoi.
Sesampainya di air terjun, pengunjung akan disuguhkan alam yang masih asri dan gemericik air di sekitarnya menyegarkan mata. Tak lupa untuk berswafoto dengan view air terjun yang mengalir di antara dua tebing batu.
Selain itu, pengunjung akan menemukan dua pondok berwarna merah yang merupakan suatu bangunan bersejarah terletak di Desa Dago, Kecamatan Coblong, Bandung. Pondok tersebut berisi dua prasasti atau batu tulisan peninggalan sekira 1818-an.
Kedua prasasti merupakan peninggalan dari Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) serta Raja Rama VII (Pradjathiopok Pharaminthara) dari dinasti Chakri yang pernah berkunjung ke Dago.
Jika Anda merasa lelah saat menulusuri keindahan alam Curug Dogo. Objek wisata ini pun menyediakan berbagai fasilitas yang memadai berupa saung, warung kecil, toilet dan taman anak-anak untuk bermain sebelum atau sesudah dari air terjun.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait