Warga yang melihat kejadian tersebut, langsung melakukan evakuasi material longsor dengan alat seadanya untuk membuka kembali akses jalan utama yang tertimbun material tanah. Setelah sekitar satu jam akses jalan bisa terbuka satu jalur.
"Proses penyingkiran material tanah hanya pake cangkul dan alat seadanya, padahal ketebalan tanah mencapai sekitar dua meter," ujar Arom.
Akibat akses jalan baru terbuka satu jalur, kendaraan yang melintas harus bergantian karena diberlakukan buka tutup. Diharapkan jalan bisa kembali normal agar kendaraan dari dua arah bisa kembali melintas.
Akibat longsor tersebut, antrean kendaraan sempat mengular berjam-jam. Hingga akhirnya kendaraan dari kedua arah bisa melintas secara bergantian dengan sangat hati-hati.
"Tadi kejebak antrean sekitar dua jam, kirain ada apa ternyata jalan tertutup tanah longsor," kata Iyank (22), sopir Elf jurusan Ciroyom-Gununghalu.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait