Beragam Keahlian Siswa Siswi SMKN 3 Kota Bogor, Mulai dari Rancang Busana hingga Bikin Sirup

Rizal Fadillah
Beragam Keahlian Siswa Siswi SMKN 3 Kota Bogor, Mulai dari Rancang Busana hingga Bikin Sirup. (Foto: Ist)

BOGOR, INEWSBANDUNGRAYA - Siswa dan siswi jurusan tata busana di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Kota Bogor tersohor sebagai jago perancang pakaian.

Salah satu sekolah yang berada di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jabar ini konsisten mencetak siswa/i agar memiliki keahlian, termasuk soal merancang busana. Bahkan, belum lama ini, siswa/i SMKN 3 Kota Bogor melakukan inovasi dengan membuat baju adat bergaya moderen.

"Bahan-bahannya itu macam-macam untuk membuat baju adat ini, ada yang terbuat dari bulu ayam. Bahkan pernah laku saat mengikuti kegiatan di Poultry Fahion Week di kampus IPB beberapa waktu lalu," kata Kepala SMKN 3 Bogor, Tatang Komarudin.

Tidak hanya baju adat, Tatang menyampaikan, siswa/i Program Keahlian Tata Busana juga mampu membuat pakaian jenis lainnya, dari mulai gaun dengan ornamen batik hingga baju muslim. Karya mereka juga telah ditampilkan dalam fashion show yang merupakan rangkaian dari Program, Penguatan, Profil, Pelajar dan Pancasila (5P) di SMKN 3 Kota Bogor, pada Selasa (25/10/2022) lalu.

"Sejauh ini untuk penjualannya memang lebih banyak di internal sekolah. Tapi ada juga dari masyarakat, karena kita juga coba memasarkan melalui online di e-commerce atau platform untuk jualan," terangnya.  

Selain baju dewasa, siswa/i SMKN 3 Kota Bogor juga mahir membuat baju anak. Bahkan, bukan hanya urusan busana, namun masyarakat pun bisa menggunakan jasa rias pengantin di sekolah ini.

"Di jurusan tata busana, produknya memiliki keunggulan, semua dirancang oleh siswa, seperti pakaian anak-anak, dewasa, mukena dan lain sebagainya," ucapnya.

Tatang menambahkan, SMKN 3 Kota Bogor mempunyai kompetensi di bidang pariwisata. Kemudian, kompetensi itu diturunkan dalam empat program keahlian.

"Untuk BLUD ini memang lebih ke pariwisatanya, dan di sini memiliki 4 kompetensi pariwisata, seperti tata boga, tata busana, kecantikan, dan akomodasi perhotelan. Nah, empat program keahlian ini memiliki keunggulan masing-masing," katanya.

Artinya tidak hanya soal busana, melalui Program Tata Boga siswa/i SMKN 3 Kota Bogor pun piawai membuat berbagai macan jenis makanan. Misalnya saja kuliner khas Bogor seperti seperti doclang dan toge goreng.

"Minumannya ada sirup calincing yang bahan dasarnya dari belimbing dan ini tidak ditemukan di daerah lain," ungkapnya.

Sedangkan di jurusan perhotelan, kata Tatang, SMKN 3 Kota Bogor memiliki hotel bintang tiga dengan tempat yang representatif. Melalui Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), hotel ini bisa disewakan ke masyarakat umum.

Saat ini, baru memiliki 6 kamar yang sudah siap digunakan. Sedangkan 8 kamar lainnya masih dipersiapkan berbagai alat penunjang.

"Kita sudah punya hotel yang representatif, saat ini sudah ada 6 dari 14 kamar, 8 kamar sedang persiapan peralatannya. Tetapi yang 6 sudah siap dipasarkan atau dilaunching," jelasnya.

Bukan itu saja, SMKN 3 Kota Bogor juga saat ini sudah memiliki laundry dan bisa menerima pelayanan laundry dari luar atau masyarakat yang ingin perlengkapan rumah tangganya di laundry di sini.

"Bahkan, guru-guru yang ada di sini sudah banyak menikmati jasa laundry yang semuanya dilakukan oleh siswa, dengan harga bersaing dan kualitasnya pun sama dengan laundry-laundry yang ada di luar sana," katanya.

Dari program kompetensi unggulan yang ada di sekolah itu, kata Tatang, pendapatannya di kelola melalui status BLUD yang telah didapatkan SMKN 3 Kota Bogor pada 2021 lalu. Oleh karena itu, pihaknya bangga dan siap menjalankan BLUD.

Dengan ditetapkan BLUD, lanjut Tatang, maka SMKN 3 Bogor dapat melaksanakan peningkatkan mutu pendidikan melalui pembelajaran Teaching Factory, kemudian dapat memaksimalisasi pemanfaatan fasilitas sarana prasarana sekolah. Setelah itu, peningkatan pelayanan, serta memiliki payung hukum dalam hal pengelolaan keuangan.

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah II Jawa Barat, Otin Martini mengatakan, pihaknya siap memberikan support untuk setiap sekolah, khususnya di wilayah Kota Bogor dan Depok. Tak terkecuali kepada SMKN 3 Kota Bogor.

"Tentunya kami support, bahwa SMKN 3 Bogor unik, lucu, karena sekolah ini sangat lengkap jurusannya, kaitannya dengan bidang kewanitaan seperti tata boga, tata busana, kecantikan dan program lainnya," kata Otin.

Kemudian, SMKN 3 Bogor saat ini sedang merencanakan tempat workshop BLUD menghadap ke jalan raya supaya nanti bisa di kenal oleh masyarakat.

"BLUD ini komunitasnya tidak hanya intern tapi masyarakat juga bisa hadir atau kolaborasi atau juga bisa berkaitannya dengan ekonomi seperti wirausaha di sini, karena produk-produk hasil karya siswanya bisa dirasakan oleh masyarakat umum," ujar Otin.

Otin juga berharap, produk-produk dari hasil siswa jurusan tata boga bisa dibeli dan di pesan oleh dinas-dinas maupun perusahaan yang ada di Kota Bogor, misalnya untuk melengkapi sajian konsumsi di setiap kegiatan-kegiatan rapat ataupun lainnya.

Bukan itu, saja untuk kegiatan wisuda, perpisahan, pernikahan bisa ke SMKN 3 Bogor karena di sini memiliki program tata busana, seperti rias kecantikan, bahkan untuk rias artis pun di sini tersedia semua.

"Kami sangat mengapresiasi, saya melihat langsung proses produk-produk yang ada SMKN 3 Kota Bogor, dan semuanya sangat bagus dalam menjalankan program pemerintah ini, termasuk 5 P yaitu, Program, Penguatan, Profil, Pelajar dan Pancasila," ungkapnya.

Otin juga mengaku terpukau dan kagum dengan apa yang dimiliki SMKN 3 Bogor. Kekagumannya itu lantaran dirinya melihat langsung saat siswa SMKN 3 Bogor memperagakan semua program unggulannya di sekolahnya tersebut.

"Itu keren banget, saya menyaksikan langsung kompetensi yang dimiliki siswa dan sekolahnya ini begitu bagus. Saya pun menyampaikan terima kasih, karena ini dapat mengangkat cabang dinas pendidikan yang ada di wilayah II Jawa Barat," tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dedi Supandi mengatakan, omset produk yang berkaitannya dengan pariwisata pada SMK BLUD se-Jabar dapat menjadi fleksibilitas pengelolaan keuangan dalam rangka pengembangan sekolah itu sendiri. Terlebih sektor pariwisata juga merupakan lokomotif ekonomi di Jabar.

Namun dengan hadirnya BLUD yang berkaitan dengan pariwisata, tidak sekadar diharapkan bisa turut menjadi penggerak untuk meningkatkan ekonomi.

"Dan menjadi pola peningkatan kemampuan siswa yang menjadikan siswa ini menjadi wirausahawan wirausahawan muda yang mandiri," ujar Dedi Supandi.

Dedi Supandi tak menampik, memang ada sejumlah tantangan yang dihadapi. Karena itu, dia mendorong agar terciptanya inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran. Termasuk menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri dengan terus meningkatkan kualitas produk maupun jasa.

Terkait, proses pembelajaran juga pihaknya mengupayakan agar disesuaikan dengan kondisi terkini yang ada di masyarakat, yaitu melalui pemutakhiran sarana dan prasarana.

"Jadi jangan sampai anak-anak SMK ini melakukan pembelajaran dengan sarana dan prasarana yang terdahulu, sementara kondisi yang di luar (sekolah) sudah berubah. Itu yang harus di-update," katanya.

Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan ke depan dapat menciptakan kemandirian bagi siswa.

"Jadi tidak lagi lulusan SMK ini hanya kerja di pabrik atau industri lainnya, tapi bagaimana mereka ini membuka peluang peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri. Sehingga lulusan SMK BLUD mampu mencetak menjadi konsep wirausaha," pungkasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network