"Saya belajar di SMKN 1 Cibadak, di sana mengajari saya tentang pertanian. Sudah saja gunakan kurikulum SMK nanti ujiannya bisa ikut ke kita (SMKN 1 Cibadak), ujian kompetensi di SMK oleh lembaga sertifikasi profesinya. Sehingga lulusan SLBN Surade itu akan mendapat sertifikat," katanya.
Dari berbagai pengalaman dan pembelajaran yang didapatkannya untuk membentuk program vokasional, akhirnya tercetuslah jurusan pertanian di SLBN Surade dengan dua jurusan yaitu Agribisnis Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian.
"Akhirnya dibentuk yang nyambung dari hulu sampai hilir, dari ditanam sampai diolah dan dipasarkan. Dua jurusan itu nyambung, dari nanam, diolah dan dipasarkan. Kita tanam cabai agar mengasilkan produk sambal, izin edar dan izin halalnya sudah. Nama produknya Sambo (Sambal Botolan)," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Dini Handayani juga dicap sebagai penggerak percepatan Unit Layanan Disabilitas (ULD). SLBN Surade di bawah kepemimpinan Dini Handayani berhasil membentuk dua ULD yang berada di Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegal Buleud dan Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.
Inovasi ULD yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar ini sangat diapresiasi olehnya. Pasalnya, sangat membantu dan mempermudah sekolah untuk memberikan layanan pendidikan khususnya bagi anak disabilitas.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait