JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Geger Gunung emas mengandung 90 persen emas murni ditemukan di Kongo. Penemuan ini sontak diikaitkan dengan ajaran kepercayaan Islam akan datangnya Imam Mahdi, pertanda akhir zaman dan akan tiba hari kiamat.
Penemuan gunung emas itu akibat Sungai Eufrat yang mengering. Sehingga membongkar adanya harta karun berharga yang lama tersembunyi.
Seperti dilansir Unilad, sebuah video dari Republik Demokratik Kongo Afrika memperlihatkan tentang emas yang digali dari gunung Kongo. Ribuan orang langsung bergegas ke gunung emas dan memulai perburuan harta karun tersebut.
"Gunung tersebut '90% Emas," ungkap pihak berwenang.
Mereka kemudian melarang penambangan di sebuah desa di Republik Demokratik Kongo setelah gunung yang terbuat dari tanah kaya emas ditemukan.
Namun ratusan orang masih terus membanjiri gunung di Luhihi, di provinsi Kivu Selatan, Kongo, menyusul penemuan biji emas pada akhir Februari 2022.
Sebuah video dari tempat kejadian menunjukkan, orang-orang menggali tanah dengan sekop dan menggunakan tangan mereka mencoba mengambil tanah beharga itu
Venant Burume Muhigirwa, Menteri Pertambangan Kivu Selatan, mengatakan masuknya penggali membuat desa kecil tempat gunung itu berada itu makin ramai pengunjung. Padahal desa itu cukup terpencil, jauhnya sekitar 50 km (30 mil) dari ibu kota provinsi, Bukavu.
Banyak kalangan muslim di Kongo mengaitkan penemuan gunung emas itu dengan hadis-hadis tentang akhir zaman.
Apalagi Sungai Eufrat yang mengering malah mengungkap adanya gunung emas terus menjadi berbincangan hangat.
Sabda Rasulullah SAW, “Kiamat tidak akan terjadi sehingga Sungai Eufrat surut dan menyibakkan gunung emas. Di atasnya orang-orang berperang sehingga dari setiap seratus orang akan terbunuh sembilan puluh sembilan. Setiap orang dari mereka mengatakan, 'Mudah-mudahan akulah orang yang selamat itu'.” (HR Bukhari Muslim).
Hadits lainnya juga menyebutkan, “Hampir tiba masanya, Sungai Eufrat surut menyingkapkan pembendaharaan emas. Siapa yang menghadirinya, janganlah mengambilnya sedikitpun.” (HR Bukhari Muslim).
Editor : Hikmatul Uyun
Artikel Terkait