"Saya melihat politisnya main diujung atau main di akhir, agar langkah-langkah politiknya tidak terlalu terbaca dari awal," jelas Ujang.
Di mata Ujang, elektabilitas RK sebagai cawapres cukup lumayan. Hanya saja, elektabilitas itu diperoleh RK berdasarkan pencitraan.
"Saya sih melihatnya RK sulit menjadi cawapres, konsisten sesuai pengamatan saya kemungkinan akan maju jadi gubernur lagi di Jabar, kedua kalinya dari Golkar, dulu dari Nasdem," beber Ujang.
Alasan dipilihnya Golkar karena beberapa partai dianggap sudah dikecewakan RK. Gerindra dan PKS yang paling pertama saat mengusung RK menjadi Wali Kota Bandung.
Selanjutnya Nasdem yang pertama kali mengumumkan mendukung dan mengusung RK sebagai Gubernur Jabar.
"Gerindra pernah kecewa ketika wali kota, PKS juga ketika jadi wali kota, Nasdem kecewa ketika jadi gubernur, maka pilihannya Golkar karena RK mendapatkan tiket dan perahu itu," ucap Ujang.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait