BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka kematian bayi (AKB) di Jawa Barat menukik tajam dalam rentang 50 tahun. Saat ini, penurunan AKB di Jabar mencapai 90 persen.
Selama satu dekade terakhir, AKB menurun signifikan dari 26 per 1.000 kelahiran hidup menjadi 13,56 per 1.000 kelahiran hidup. Selain itu, angka ini lebih rendah dari AKB rata-rata nasional.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat (Dinkes Jabar), Nina Susana Dewi mengatakan, turunnya AKB di Jabar menunjukkan orang tua semakin sadar untuk memeriksakan kehamilannya secara rutin (minimal enam kali selama kehamilan) termasuk memeriksakan kesehatan bayinya pasca lahir.
"Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak baik di Fasyankes Primer maupun rujukan, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan, perbaikan dan pemenuhan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas surveilans kesehatan ibu dan anak, termasuk peningkatan kesadaran masyarakat melalui berbagai media edukasi telah memberikan dampak terhadap penurunan AKI dan AKB," terang Nina, Selasa (31/1/2023).
Angka kematian maternal atau Angka Kematian Ibu (AKI) adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dan lain lain.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
