Akibatnya, lanjut Acu, substansi dari program gagasan Gubernur Jabar Ridwan Kamil tersebut menjadi kabur. Terlebih ada keterlibatan Avalist dan Bank BJB selaku pemberi modal.
"Itu lembaga-lembaga bisnis, yang didorong oleh pemerintah. Saya kira pemerintah harus punya skema lebih bagus," saran Acu.
Dikatakan Acu, Pemprov Jabar setidaknya bisa memberikan subsidi kepada para peserta. Sehingga program tersebut tidak murni diserahkan kepada proses bisnis yang dijalankan saat itu.
"Itu sangat menyulitkan. Kegagalan itu tentu bagian daripada risiko. Ini konsep bagus tapi diterjemahkannya salah, proses bisnisnya salah," tandasnya.
Dalam video yang diunggah Ridwan Kamil di Instagram, terlihat jumlah pendaftar pada 2021 sekitar 8.996 peserta, lolos seleksi 1.766 dan inagurasi 1.249.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait