BANDUNG, INEWSBANDUNGRAYA.ID - Vape disebut lebih berbahaya dibanding rokok konvensional terhadap paru-paru. Bahkan vape bisa menyebabkan peradangan paru-paru hingga meningkatkan risiko penyakit paru-paru.
Studi terkait vape ini diterbitkan dalam The Journal of Nuclear Medicine. Dikutip dari laman Express Selasa (7/2/2023), studi ini jadi yang pertama menyertakan bukti paru-paru dari penggunaan vape.
Dalam penelitannya, peneliti membandingkan hasil Positron Emission Tomography (PET) scan serta radiotracer dari pengguna rokok biasa dan vape.
Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania, Reagan Wetherill menyebut, iNOS adalah enzim yang dihasilkan secara berlebihan pada pengguna rokok elektrik alias vape dan rokok biasa yang berhubungan dengan penyakit radang akut dan kronis.
"Ini menjadikannya target yang relevan guna pencitraan molekuler radang paru-paru dan penyakit radang paru-paru," kata Wetherill.
Studi yang dilakukkanya ini dibagi ke dalam tiga kelompok. Pertama, lima pengguna rokok elektrik; kedua, lima pengguna rokok biasa dan; lima pengguna yang tidak pernah merokok.
Pengguna rokok elektrik menunjukan peradangan paru yang lebih besar dibanding perokok biasa dan mereka yang tidak merokok.
Kemudian, ditemukan hubungan antara peradangan paru serta perifer. Artinya, penggunaan rokok elektrik bisa meningkatkan peradangan paru.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait