"Justeru jangan-jangan kekalemannya beliau itu nanti akan mendapatkan simpati dari PKS atau dari partai lain karena sama-sama tidak memiliki tokoh yang potensial di Kota Bandung, maka Kang Yana bisa jadi pilihan," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini.
Ada kesan, kata Dedi, sepanjang 2022 atau setelah menjadi orang nomor satu di Kota Bandung pasca kepergian mendiang Oded, Yana tidak begitu tertarik dengan kontestasi. Walaupun pada hakikatnya hampir semua orang tertarik dengan kontestasi.
"Tetapi dalam aktivitas-aktivitas propaganda beliau tidak terkesan menggebu-gebu," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, nama Yana Mulyana cukup mentereng dalam survei terakhir lembaga IPRC. Politisi Gerindra itu kokoh di posisi puncak dalam simulasi terbuka. Berikut hasil survei IPRC pada akhir 2022 kemarin:
1. Yana Mulyana 28,5%
2. Atalia Praratya 25,6%
3. Nurul Arifin 3,8%
4. Raffi Ahmad 3,8%
5. M Farhan 3,5%
6. Budi Dalton 2,6%
7. Edwin Senjaya 2,3%
8. Erwin 1,8%
9. Elpi Nazmuzzaman 1,1%
10. Achmad Nugraha 1%
11. Ledia Hanifa 1%
12. Siti Muntamah 1%
13. Rendiana Awangga 0,8%
14. Ridwan Kamil 0,5%
15. Buky Wikagoe 0,4%
16. Haru Suandharu 0,4%
17. Aan Andi Purnama 0,1%
18. Andri Rusmana 0,1%
19. Ema Sumarna 0,1%
20. Fiki Satari 0,1%
21. Rachel Maryam 0,1%
22. Tedy Rusmawan 0,1%
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait