BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Pada hakikatnya perjalanan hidup manusia tidak terlepas dari pertolongan Allah semata. Allah lah yang memberikan banyak petunjuk lewat hidayah yang selalu diberikan kepada para hamba-Nya.
Begitupun petunjuk dalam menggapai cita-cita. Setiap manusia pasti memiliki cita-cita yang berbeda-beda, sebagai bagian dari bentuk aktualisasi diri dalam mengembangkan potensi.
Namun, ingatlah potensi yang perlu dikembangkan haruslah sesuai dengan syariat Islam, agar mampu menjalankan peran sebagai khalifatullah di bidangnya masing-masing.
Menurut aktivis dakwah asal Bandung, Dr. Asep Abdul Aziz, cita-cita yang ada pada setiap insan akan mudah terwujud jika kecintaan kita pada Allah menjadi prioritas utama.
Sebab menurutnya, cinta merupakan hal yang suci dalam Islam, sumber kekuatan yang merupakan bagian dari keyakinan.
"Setiap keyakinan ini perlu pembuktian nyata. Begitu halnya cinta kita kepada Allah-ta’ala yang perlu diwujudkan dengan bukti menjalankan syariat-Nya," ucap Asep saat menjadi narasumber dalam kajian umum yang digelar di Masjid Trans Studio Bandung, Kamis (23/2/2023).
Begitu pun yang sempat dialami Asep. Dalam perjalanan cintanya bersama sang istri Dr. Nurti Budiyanti, dirinya harus menempuh perjalanan yang panjang dengan proses perjuangan yang tak mudah.
"Perjalanan cinta kami yang Allah pertemukan dalam dekapan sujud kami, memiliki cerita yang panjang dan penuh dengan proses perjuangan. Pasalnya, sang Istri menerima pinangan sang suami dengan syarat untuk melanjutkan studi S3," katanya.
Dengan penuh keyakinan dan selalu melibatkan Allah dalam segala ikhtiar, hingga berbaik sangka pada ketetapan Allah, Asep pun lalu menunaikan syarat pinangan tersebut.
"Tanpa berpikir panjang, dengan mengucap bismillah kami berikhtiar dan mengencangkan doa untuk sama-sama mewujudkan studi kami dengan biaya sendiri. Tentu hal ini merupakan proses yang tak mudah, namun jika kita minta pertolongan Allah, maka Allah lah yang memampukan kami," katanya.
"Hingga kami terus berproses untuk saling menguatkan, mengingatkan dan mengaitkan seluruh aktivitas yang kami jalani menuju satu tujuan cita-cita yang hakiki menuju ridhonya Allah. Namun indahnya ketetapan Allah itu adalah yang terbaik, tak disangka Allah menyatukan perjalan akhir studi S3 di hari yang sama dengan nilai yang sama," tambahnya.
Padahal menurutnya, ia bersama sang istri melewati proses tahapan yang berbeda dengan pembimbing dan penguji yang berbeda.
"Qadarullah itu adalah ketetapan Allah yang membuat lagi dan lagi kami semakin jatuh cinta pada Allah," ungkapnya.
Pelajaran dari perjalanan tersebut adalah apa yang telah Allah takdirkan maka tidak akan ada seorang pun yang bisa merubah ketetapan-Nya.
"Kun fayakunnya Allah sangatlah kuat. Rahman-Rahimnya Allah sangatlah luas. Manusia tidak memiliki kekuatan apapun, tapi Allah lah yang menggerakkan hati seseorang untuk senantiasa membantu semua proses perjalanan mencapai apa yang kita cita-citakan," ucap Dr. Nurti Budiyanti ditempat yang sama.
Nurti menyebut, terdapat enam tips jitu yang bisa dilakukan agar dapat menggapai cita-cita. Pertama adalah selalu melibatkan Allah dalam ikhtiar menjemput apa yang diniatkan dengan tekad yang kokoh.
Kedua, percaya dan yakin pada ketetapan Allah. Sebab, ketetapan Allah adalah yang baik.
"Sembari ucap dalam hati kita “Ufawwidu amri ilallah” (kuserahkan urusan kita pada Allah ta’ala)," ungkapnya.
Ketiga, lakukan evaluasi diri, agar dapat terus memperbaiki langkah yang tepat menuju apa yang dicita-citakan.
Keempat, membuat strategi dalam menggapai cita-cita. Kelima, menyambung relasi yang baik.
"Terakhir adalah teruslah berikhtiar dengan baik. Karena sejatinya hidup adalah proses perjuangan yang tak pernah henti, benih-benih cinta Allah hadirkan untuk menjadi kekuatan yang abadi pada setiap insan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
