Selain membaca niat puasa, para ulama juga menganjurkan untuk membaca niat puasa satu bulan penuh. Tujuannya adalah mengantisipasi seseorang lupa membaca niat pada malam harinya.
Niat puasa satu bulan penuh bisa dibaca pada malam pertama bulan Ramadhan. Dengan begitu puasa tetap sah meskipun tidak membaca niat setiap malam jelang tidur atau sebelum subuh.
Hal tersebut sebagaimana mengikuti taqlid pada madzhab Maliki. Imam Al-Qulyubi sudah menjelaskan:
وَيُنْدَبُ أَنْ يَنْوِيَ أَوَّلَ لَيْلَةٍ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَوْ صَوْمَ رَمَضَانَ كُلَّهُ لِيَنْفَعَهُ تَقْلِيدُ الْإِمَامِ مَالِكٍ فِي يَوْمٍ نَسِيَ النِّيَّةَ فِيهِ مَثَلًا لِأَنَّهَا عِنْدَهُ تَكْفِي لِجَمِيعِ الشَّهْرِ
"Disunahkan pada malam pertama bulan Ramadhan untuk niat berpuasa sebulan penuh untuk mengambil memanfaatkan pendapat Imam Malik pada suatu hari yang lupa untuk berniat di dalamnya. Karena beliau menganggap niat tersebut mencukupi bila lupa niat pada malam-malam berikutnya di semua malam Ramadhan.” (Hasyiyah Al-Qulyubi, II/66)
Inilah bacaan niat puasa Ramadhan satu bulan penuh yang sebaiknya diketahui:
نَوَيْتُ صَوْمَ جَمِيْعِ شَهْرِ رَمَضَانِ هَذِهِ السَّنَةِ تَقْلِيْدًا لِلْإِمَامِ مَالِكٍ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma jami'i syahri ramadhani hadzihis sanati taqlidan lil imami Malik fardhan lillahi ta'ala
Artinya: “Aku niat berpuasa di sepanjang bulan Ramadhan tahun ini dengan mengikuti Imam Malik, fardhu karena Allah."
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait