Jas Kuning dan Golkar Melekat pada Ridwan Kamil

Aqeela Zea
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat mengenakan jas kuning dan kemeja putih yang dikritik guru di Cirebon. Foto: tangkapan layar Instagram

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Jas kuning yang dikenakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menjadi sorotan. Hal ini yang memantik guru di Cirebon, Muhammad Sabil (34) mengomentari pakaian yang dikenakan orang nomor satu di Jabar itu.

Ridwan Kamil mengenakan jas kuning dan kemeja putih saat zoom meet bersama para murid SMP 3 Kota Tasikmalaya yang patungan membelikan sepatu untuk temannya, Selasa 14 Maret 2023. Videonya lantas di unggah di media sosial (medsos) Instagram.

Menanggapi hal itu, pengamat politik dan pemerintahan dari Unjani, Arlan Siddha mengatakan, pemilihan jas kuning oleh Ridwan Kamil (Emil) ketika itu merupakan pilihan personal. Akan tetapi jangan dilupakan identitas Emil saat ini bukan lagi orang bebas, melainkan sudah jadi kader Partai Golkar.

"Apapun yang digunakan oleh Ridwan Kamil mengidentitaskan dirinya sebagai orang Golkar. Sehingga ketika melakukan Zoom Meeting, itu akhirnya multitafsir," kata Arlan saat dikonfirmasi, Kamis (16/3/2023).

Namun demikian, secara pribadi Arlan juga melihat posisi Emil pada saat zoom meet adalah sebagai Gubernur Jabar. Sebab jabatan itu pun sama melekatnya dengan Emil saat ini yang jadi kader partai berlambang pohon beringin.

"Atau sebagai personal, tapi kan gak mungkin kalau sebagai personal, karena kalau sebagai personal beliau sudah melabeli sebagai pejabat publik, tidak mungkin. Hadi hanya dua (Gubernur atau kader Golkar)" ujarnya.

Arlan menilai, persoalannya bukan berada pada posisi etis atau sebaliknya. Jika memandang lebih jauh, pejabat biasanya identik menggunakan jas berwarna hitam.

"Jas yang berwarna-warni itu hanya pada acara-acara yang sifatnya tertentu atau seremonial. Pada saat Pak Ridwan Kamil melakukan zoom meeting dengan siswa, menurut saya itu dia bebas memilih apapun, karena bukan acara resmi," jelasnya.

Disinggung soal kritik, bagi Arlan itu merupakan sesuatu yang sah atau tidak masalah. Tetapi karena Emil adalah pejabat publik, tentu yang bersangkutan perlu menyampaikan kritiknya dengan cara berbeda.

"Kiranya memang perlu ada sesuatu yang agak smooth. Kalau kemarin mungkin ada sesuatu yang khawatir ketika menggunakan bahasa maneh," ucapnya.

Pada akhirnya bisa disimpulkan, lanjut Arlan, identitas yang melekat saat Zoom Meet itu adalah Emil sebagai Gubernur Jabar dan kader Golkar. Hanya itu tidak menjadi persoalan, sebab mantan Wali Kota Bandung ini tidak memperkenalkan secara langsung sebagai kader partai.

"Kalau bahasa dalam strategi politik, beliau melakukan invasi," tandasnya.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network