BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Masjid Al Jabbar menjadi salah satu tempat ngabuburit baru di Gedebage, Kota Bandung yang saat ini banyak dikunjungi para warga.
Seperti yang terlihat di hari ketiga Ramadhan, Sabtu (25/3/2023), warga tampak antusias berdatangan ke Masjid Al Jabbar menanti datangnya waktu berbuka puasa, meski hujan turun cukup deras.
Area parkir yang terletak di sisi selatan masjid tampak ramai dipenuhi kendaraan pengunjung. Baik di luar maupun di dalam area masjid pun, kondisi terpantau jauh lebih tertib.
Salah seorang pengunjung Masjid Al Jabbar asal Cileunyi, Kabupaten Bandung, Aisyah mengaku, baru pertama kali hadir ke masjid terapung itu di bulan Ramadhan ini. Bersama rekannya, Aisyah penasaran dengan suasana Ramadhan di Masjid Al Jabbar.
"First impression ngeliat Al Jabbar di bulan Ramadhan ini alhamdulillah bersih gak kaya biasanya. Gak terlalu rame juga," kata Aisyah.
Seperti diketahui, kondisi Masjid Al Jabbar saat ini tampak jauh berbeda setelah sempat ditutup sementara untuk pemeliharaan dan penataan menyambut bulan Ramadhan sejak 27 Februari 2023 lalu.
Aisyah mengatakan, dia pertama kali datang ke masjid yang diresmikan Gubernur Jabar, Ridwan Kamil itu sebelum Ramadhan tiba. Waktu itu, dia tidak sampai masuk ke dalam masjid lantaran akses jalan di sekitar Al Jabbar macet total.
"Kalau sekarang alhamdulillah gak macet, lowong banget. Lebih bersih alhamdulillah," ujarnya.
Rekan Aisyah, Nazwa pun memberikan penilaian yang sama. Meskipun sudah pernah menginjakkan kaki di Masjid Al Jabbar, namun kala itu dia hanya bisa menikmati kemegahan Masjid Al Jabbar di pelatarannya saja.
"Jadi sekarang ada kesempatan, sekalian ke dalam. Tadi masuknya lewat sana, keliatan sepi banget, kirain gak banyak orang, tapi pas udah lewat sini ternyata pada parkirnya di sini," ujarnya.
Selain untuk menjawab rasa penasaran tentang kondisi Masjid Al Jabbar, Aisyah dan Nazwa mengaku ingin menantikan datangnya waktu berbuka puasa di masjid yang dibangun dengan dana lebih dari Rp1 triliun itu.
"Ya, kita memang ingin ngabuburit juga di sini setelah kegiatan kampus tadi," ujar Aisyah dan Nazwa, mahasiswi UIN Sunan Gunung Djati itu.
Sementara itu, petugas keamanan Masjid Al Jabbar, Ujang Supriatna menjelaskan, keramaian pengunjung biasanya terjadi mulai pukul 13.00 WIB hingga 20.00 WIB dan paling ramai di akhir pekan.
"Kalau untuk hari biasa alhamdulillah agak sedikit sepi, paling jam-jam tertentu yang ramai," ungkap Ujang.
Ujang juga membenarkan bahwa ketertiban pengunjung sudah jauh berbeda pasca Masjid Al Jabbar ditutup sementara. Menurutnya, pengunjung kini jauh lebih tertib.
"Sehari-hari menjelang adzan Magrib paling kebanyakan tausiah, setelah itu berbagi takjil. Malam hari setelah tarawih sebagian ada yang pengajian," tutur Ujang menjelaskan beragam kegiatan selama Ramadhan di Masjid Al Jabbar.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait