Mengaku salut atas kegigihan Ryuhei, Ledia pun mampu menamatkan buku berbahasa Inggris yang diberikan Ryuhei malam itu juga. Sesekali, kata Ledia, dirinya harus mengusap pipi yang basah oleh air matanya.
"Betapa tidak? Banyak shock yang dialami. Beliau hidup dengan hemophilia saja sudah sangat berat," imbuh Ledia.
Menurut Ledia, penderita hemofilia sangat terancam nyawanya jika terluka. Bahkan, beberapa kenalannya yang menderita hemofilia, kakinya mengecil hingga menyebabkan jalannya sedikit terganggu.
"Yang beliau alami bukan sekadar menghadapi hemophilinya, tapi kemudian pada kenyataan bahwa darah yang ditransfusikan dalam tubuhnya mengandung virus HIV sehingga ternyata beliau tertular HIV dari itu," ungkap Ledia.
Dikatakan Ledia, dalam buku yang dibacanya itu, sangat tampak pergulatan batin Ryuhei dalam mengatasi tantangan yang dihadapinya. Bahkan, sangat kentara pula bahwa Ryuhei selalu berpandangan positif terhadap hidup yang dijalaninya.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait