BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Suasana hangat terasa di Kamikamu Coffee, Jalan Cibodas Raya No. 3, Antapani Kidul, Kota Bandung, pada Jumat (23/5/2025). Sebuah gelaran budaya bertajuk "Semarak Budaya Workshop & Eksebisi Batik Lilin Dingin" sukses digelar, menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya Indonesia, khususnya teknik batik tradisional yang telah berusia ratusan tahun.
Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, yang hadir dalam acara tersebut, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan buah kerja sama antara Komisi X DPR RI dan Kementerian Kebudayaan RI. Menurutnya, "Semarak Budaya" memiliki visi yang lebih luas dari sekadar pameran seni.
"Karena secara umum orang akan tahu kebudayaan itu seni, padahal dia bisa berupa manuskrip, dia bisa tradisi lisan, pengetahuan, tradisi, kemudian juga ada teknologi tradisional, ada permainan, ada olahraga, ada seni, jadi seni itu cuma satu dari 10 objek kebudayaan," ungkap Ledia, memberikan perspektif yang lebih kaya tentang makna kebudayaan.
Fokus utama dalam workshop kali ini adalah teknik batik perintang dingin, sebuah metode membatik kuno yang berasal dari Banten dan Toraja. Keunikan teknik ini terletak pada penggunaan bahan-bahan alami dari makanan sebagai perintang warna, menjadikannya lebih mudah diakses oleh masyarakat.
"Kita berusaha untuk memperkenalkan lagi batik dengan perintang dingin ini yang sebenarnya bisa dilakukan di masyarakat secara mudah. Karena perintangnya itu kebanyakan dari makanan, dan itu tidak menyulitkan membuatnya," jelas Ledia antusias.
Editor : Agung Bakti Sarasa
Artikel Terkait