"Data hilalnya jadi ketinggiannya 0,75 sampai 2,25 derajat di Aceh kalau pun sampai Sabang belum memenuhi imkan rukyat. Peta elongasi, secara global kita mensyaratkan 6,4 derajat sedangkan di Indonesia baru di Aceh 3 derajat dengan kata lain elongasinya pun belum memenuhi kriteria," jelas Khafid.
Kepala Pusat Pemetaan Tata Ruang dan Atlas Badan Informasi Geospasial (BIG) ini mengatakan, hilal belum mudah diamati di berbagai wilayah.
Apalagi, posisi hilal itu belum memenuhi kriteria ketinggian hilal menurut Mabims yang sudah diterapkan pada Syawal 1443 H lalu.
"Hilal masih belum memenuhi kriteria. artinya akan sulit untuk dilihat atau bahkan tidak mungkin untuk dilihat," ucapnya.
Dengan demikian, menurut perhitungan hisab, lanjut Khafid, awal Syawal 1444 H jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Data ini menurutnya bersifat informatif.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait