"Saya sering memperhatikan, misalnya pemain biola ada yang terlihat asal-asalan, tetapi tak lama terlihat menjadi jago. Mereka kan latihan terus tiap hari, lalu ditantang memainkan lagu-lagu baru," tambahnya.
Buky berharap, Pemkot Bandung tidak mengejar-ngejar para musisi trotoar tersebut. Ketika ada pengakuan yang menjadi ciri dan kesuksesan Kota Bandung, justru harus diberi dukungan, diberi ruang. Tinggal membenahinya. dengan memperlakukannya sebagai aset.
"Seniman ini jangan dipandang sebagai beban beban pemerintah, tapi harus dipandang sebagai aset. Mereka tidak meminta-minta ke pemerintah kok. Mereka hanya butuh ruang terbuka, tidak nuntut gedung pertunjukan mewah, hanya berjuang untuk hak ekonomi, mencari nafkah, dan berkreasi," terangnya.
Buky juga berpesan, kepada para anggota KPJ untuk menghindari mabuk-mabukan. Mereka harus tampil sosok entertainer yang lebih kreatif, sehat, dan rapih. Mereka harus bertanggungjawab dengan karirnya.
"Kita support kepada sebuah upaya kreativitas masyarakat di lapisan bawah. Ini sesuai dengan yang selalu dipesankan oleh Pak Prabowo. Kita harus dan akan terus dekat dengan masyarakat. Nanti Gerindra akan mengadakan Festival Musik Trotoar. Kami akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mengubah citra penyanyi dan pemusik jalanan," katanya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait