Survei SMRC, Elektabilitas Ganjar Pranowo 37,9% Ungguli Prabowo

Abbas Ibnu Assarani
Elektabiltas Ganjar Pranowo unggul dalam survei SMRC. (Foto:Istimewa)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id - Lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei terbaru mengenai elektabilitas bakal capres 2024.

Dalam survei bertajuk ”Kualitas Popularitas dan Elektabilitas Bacapres di Pemilih Kritis” ini Ganjar Pranowo unggul dalam simulasi tiga nama capres melawan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Di kalangan pemilih kritis, dukungan pada Ganjar Pranowo mencapai 37,9 persen, Prabowo Subianto 33,5 persen, dan Anies Baswedan 19,2 persen. Masih ada 9,4 persen yang belum menentukan pilihan.

Adapun survei ini dilakukan pada 30 hingga 31 Mei 2023. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD).

Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 909 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

"Ganjar masih dapat menaikkan elektabilitas jika kedikenalannya naik," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, Senin (5/6/2023).

Deni menambahkan Ganjar dan Prabowo terus bersaing ketat dengan dukungan yang relatif seimbang.

Sementara, suara Anies terus merosot dibanding dengan kedua bakal calon presiden lainnya.

Deni mengatakan, di kalangan pemilih kritis, tingkat kesukaan (likeability) Ganjar Pranowo 82 persen, Prabowo Subianto 80 persen, dan Anies Baswedan 68 persen.

Ia menunjukkan bahwa dalam 6 bulan terakhir terakhir, kedisukaan (likeability) Anies turun signifikan dari 73 persen pada survei Desember 2022 menjadi 68 persen pada survei 30-31 Mei 2023.

"Bahkan dalam 6 bulan terakhir, kesukaan pemilih kepada Anies cenderung makin lemah. Ini menjadi salah satu penjelas mengapa elektabilitas Anies cenderung melemah dalam periode ini," tukasnya.

Menurut Deni, 97 persen dari pemilih kritis sudah mengetahui Prabowo, Anies 91 persen, dan Ganjar 89 persen.

Ia mengatakan dalam analisis pada kelompok pemilih yang tahu ketiga calon, Ganjar mendapat dukungan 42,2 persen, unggul signifikan atas Prabowo yang mendapatkan suara 32,1 persen, dan Anies 17,4 persen. Yang belum tahu 8,3 persen.

"Di antara yang tahu, yang suka kepada Ganjar 82 persen, sementara yang suka Prabowo 80 persen, dan Anies 68 persen," katanya.

Deni juga mengungkap, di kelompok pemilih kritis yang tahu ketiga calon, elektabilitas Ganjar konsisten berada di atas Prabowo dan Anies.

"Dari sisi kuantitas, popularitas Prabowo tertinggi, disusul Anies dan Ganjar. Namun dari sisi kualitas, Ganjar lebih positif," ungkapnya.

Deni menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih  kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan.

Mereka juga cenderung lebih bisa mempengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%. (*)

Editor : Abdul Basir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network