Selain itu, Command Center KCJB pun sangat canggih. Karena itu, butuh waktu untuk tranfer teknologi kereta api cepat China. Saat ini, sekitar 400-600 orang sedang dilatih untuk menjadi tim teknologi di command center, masinis, commuter, dan lain sebagainya.
"Feeder-nya juga lancar. Durasi 20-25 menit dari Jakarta ke Padalarang. Dari situ 15 menitan ke Kebonkawung (Stasiun Bandung)," katanya.
Ia menyebut, KCJB merupakan yang tercepat. Pasalnya, rata-rata kereta cepat di dunia di bawah 200-300 km per jam.
"Yang 350 itu baru dua, satu di China dan kedua di Indonesia. Jadi ini mudah-mudahan. karena yang dipakai teknologi terbaru. Pak Menteri menyampaikan kalau di Eropa bahkan (kereta cepatnya) masih goyang-goyang. Sedangkan KCJB driverless. Mudah-mudahan yah, ini lompatan ya. Bangga lah dengan pencapaian ini," tuturnya.
Kang Emil mengatakan, setelah serangkaian uji coba dilakukan sukses dan lancar, pemerintah tengah mengkaji proyek kereta cepat tahap dua menghubungkan Bandung, Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan Surabaya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait