Niat Puasa Tarwiyah dan Arafah Lengkap, Ada Latin dan Artinya

Aqeela Zea
Bacaan niat puasa Tarwiyah dan Arafah. Foto ilustrasi: Okezone

BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Puasa Tarwiyah dan Arafah merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan umat muslim di bulan Dzulhijjah. Terlebih pemerintah sudah melakukan sidang isbat yang menetapkan tanggal 1 Dzuhijjah 1444 H jatuh pada Selasa 20 Juni 2023 dan Idul Adha pada Kamis 29 Juni 2023.

Tak sedikit dari umat muslim yang masih bingung terkait dengan puasa Tarwiyah dan Arafah. Apakah puasa tersebut bisa disatukan dengan mengganti puasa ramadhan? Ternyata jawabannya tidak boleh.

Para ulama Hanabilah menyatakan haram mendahulukan puasa sunnah sebelum mengqadha puasa Ramadhan.

Mereka menilai tidak sah apabila seseorang melakukan puasa sunnah padahal masih mempunyai hutang puasa Ramadhan, meskipun waktu untuk mengqadha puasa tadi masih panjang.

Sudah seharusnya seseorang mendahulukan yang wajib, yakni dengan mendahulukan qadha puasa. Namun setelah tidak ada utang puasa ramadhan, alangkah baiknya untuk menjalankan yang sunnah.

Berikut ini niat puasa Idul Adha:

Niat puasa Arafah dan Tarwiyah dimulai sejak malam hari. Batasan waktu niat hingga sebelum masuk waktu subuh. Jadi selepas maghrib sudah bisa langsung berniat dalam hati untuk puasa besok.

Jika belum sempat niat dan bangunnya usai imsak atau subuh, bisa langsung berniat puasa sunnah dengan catatan belum makan, minum, atau mengerjakan hal-hal yang bisa membatalkan puasa.

- Niat Puasa 8 Dzulhijah (Hari Tarwiyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Tarwiyah karena Allah ta'ala."

- Niat Puasa Arafah

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunah Arafah karena Allah ta'ala."

- Niat Puasa Qadha Ramadhan

Puasa qadha Ramadhan tetap wajib berniat pada malam hari (sebelum subuh) sebagaimana kewajiban dalam puasa Ramadhan. Niat qadha puasa Ramadhan cukup diungkapkan dalam hati.

Puasa wajib harus ada niat pada malam hari sebelum subuh, berbeda dengan puasa sunnah yang boleh berniat di pagi hari. seperti dijelaskan dalam riwayat dari Hafshah Ummul Mukminin RA, Nabi SAW bersabda:

مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ

"Barang siapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya." (HR Abu Dawud nomor 2454; Tirmidzi: 730; An-Nasa'i: 2333; dan Ibnu Majah: 1700. Lihat Al-Minhah Al-‘Allam fii Syarh Al-Bulugh Al-Maram, 5:18-20).

Berikut niat puasa ganti Ramadhan:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an qadaa'i fardhi syahri Ramadhaana lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat mengganti (mengqadha) puasa bulan Ramadan karena Allah Ta'ala.

Editor : Zhafran Pramoedya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network