BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Ketua Organisasi Internasional Alumni Al Azhar (OIAA) Indonesia, TGB HM Zainul Majdi angkat bicara terkait polemik Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun. Pasalnya, ponpes pimpinan Panji Gumilang ini tengah diselidiki ajarannya yang diduga sesat.
Menurut TGB, adanya polemik Ponpes Al-Zaytun menjadi pengingat bagi para orangtua yang hendak mengirim anaknya belajar ilmu pengetahuan, ilmu agama, dan wawasan kebangsaan.
"Pilih pondok pesantren yang jelas," kata TGB, Selasa (27/6/2023).
TGB mengungkapkan, jelas yang dimaksud olehnya adalah jelas pendirinya, latar belakang pendirinya, latar belakang pendidikannya, pandangan keagamaan, kontribusi kemasyarakatan, dan pandangan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jelas juga lembaga pendidikan ini mengajarkan keagamaan seperti apa, paham keagamaan seperti apa," ucap Doktor Ahli Tafsir Alquran ini.
"Termasuk bagaimana diajarkan penanaman nilai akidah, ritual ibadah, dan komitmen kebangsaan kepada NKRI," lanjutnya.
Jangan sampai, lanjut TGB, orangtua menyekolahkan anak ke lembaga pendidikan mengajarkan satu sikap yang menentang atau tidak setia pada NKRI.
"Pesan rasul da' maa yariibuka, tinggalkan apa yang meragukan," tegasnya.
Selain itu, TGB juga mengingatkan para orang tua tidak terpaku terpaku oleh fasilitas pendidikan yang mewah. Lebih jauh mereka tergoda dengan bangunan mentereng.
"Pendidikan esensinya adalah penanaman nilai," tutur Ketua Umum Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyah (NWDI) itu.
Seperti diketahui, pengajaran di Ponpes Al-Zaytun disebut bertentangan dengan ajaran Islam, termasuk dalam pengajaran akhlaq. Diantara kontroversi yang ditunjukkan oleh Panji Gumilang adalah salam dengan bahasa Yahudi.
Al-Zaytun pernah tersandung kasus menjadi pusat gerakan Negara Islam Indonesia (NII) pada 2011. Pondok dengan bangunan megah ini disebut tertutup dengan warga sekitar.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait