MEKAH, iNewsBandungraya.id - Dedikasi dan loyalitas petugas haji Indonesia yang satu ini patut diacungi jempol. Bukan sekadar mampu bersabar melayani ritual ibadah para jemaah yang sebagian besar lansia, melainkan sudah melebihi bidang tugasnya, termasuk aspek kesehatan.
Seperti diketahui, sekitar 90% jemaah menderita batuk, flu, demam, sesak napas atau pusing, akibat cuaca panas dan suasana yang berdesak-desakan, sehingga memudahkan penularan penyakit. Pada gilirannya, petugas kesehatan kewalahan menyediakan obat-obatan untuk mengatasinya.
"Karena itulah saya berinisiatif beli di apotik dan sebagian nitip dibelikan obat-obatan dari Bandung menggunakan uang pribadi, kepada sahabat yang baru berangkat di penghujung Kloter. Karena obat-obatan di sini sangat mahal dan tak ada yang generik," kata petugas haji Jabar, Dr. Hj. Cucu Sugyati, yang juga anggota DPRD Jabar, Senin (3/7/2023).
Dengan obat-obatan yang dibawa dari Tanah Air itu, bisa sedikit menolong kekurangan pasokan. "Alhamdulillah pekan lalu obat-obatan itu datang, dan bisa langsung diberikan oleh Dokter Kloter kepada para jemaah, yang kebanyakan sudah berusia di atas 50 tahun," ujar Ketua kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Jabar ini.
Ia bersyukur, menjelang puncak haji di Armuzna (Arofah-Muzdalifah-Mina) obat-obatan dari pemerintah juga sudah sampai di sektor masing-masing jemaah haji.
"Ke depan, pemerintah sebagai penyelenggara haji bisa lebih meningkatkan pelayanannya kepada jemaah dalam aspek kesehatan, dalam hal distribusi obat-obatan harus lebih cepat sehingga tidak ada keterlambatan obat, yang sebetulnya stock obat cukup banyak. Kelancaran mereka dalam menjalankan seluruh rukun haji, amat tergantung dari kesehatan dan kekuatan fisik jemaah," jelas Wakil Ketua Depidar SOKSI Jabar ini. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait