Pembimbing ibadah dari Kloter KJT 13 Ahsan Hariri mengatakan, city tour dilakukan untuk napak tilas perjalanan Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam.
"Kota Taif jadi salah satu kota bersejarah. Nabi Muhammad sempat mendapatkan penolakan bahkan dengan lemparan batu hingga akhirnya dapat diterima warga Taif," jelasnya.
Di Kota Taif, tepatnya di sekitar Masjid Abdullah bin Abbas, banyak penjual menjajakan berbagai macam suvenir seperti parfum, sorban, abaya, jam tangan, kacamata, atau peci. Ada juga pedagang kacang-kacangan, kurma, anggur, tin, aprikot, dan delima.
Sementara itu, jemaah asal Bandung, Kusmana mengatakan, city tour sangatlah bermanfaat bagi jemaah untuk lebih mengenal sejarah Islam, juga untuk meningkatkan pengetahuan dan keimanan tentang Islam.
"Alhamdulillah, city tour dan ibadah di Madinah sudah kami jalani sebelum masa wukuf dan kini menjalani city tour ke Jeddah, Taif, dan tempat-tempat lainnya. Ini menjadi semacam olahraga bagi jemaah, membugarkan diri, selain ke Masjidil Haram," kata Kusmana.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
