Tugas para penghafal AlQuran ini adalah menjadi duta di setiap desa di Jawa Barat. Mereka bertujuan untuk menyebarkan ajaran AlQuran, melatih, dan membimbing masyarakat agar lebih banyak yang menjadi penghafal AlQuran.
Emil menyampaikan pesan, "Saya berharap kita terus meneruskan dakwah ini, mencetak penghafal Al-Quran di kalangan anak muda, dan mengajarkan cinta kepada AlQuran sejak usia dini di desa."
Emil menjelaskan bahwa tujuan dari program Sadesha tidak hanya untuk mengatasi buta huruf Al-Quran, tetapi juga memberikan pemahaman yang komprehensif tentang Al-Quran, pemahaman agama, dan upaya untuk melawan radikalisme.
"Tujuan utamanya adalah mencari keridhaan Allah," tambahnya.
Selain itu, sejalan dengan visi Jabar Juara, pembangunan di Jawa Barat tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga pada pembangunan spiritualitas masyarakatnya.
"Kami ingin Jawa Barat seimbang dalam hal fisik dan spiritual, tidak hanya membangun jembatan dan jalan, tetapi juga memberikan perhatian pada aspek rohaniah," jelas Emil.
Pada acara wisuda Sadesha ini, seorang hafiz bernama Rifat Al Banna juga mendapat undangan untuk berdakwah di Amerika Serikat pada akhir Agustus. Selain itu, terdapat pula seorang hafiz yang memiliki keterbatasan penglihatan, menegaskan bahwa program ini terbuka untuk semua kalangan.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait