Bupati Sumedang Ajak Persis Optimalkan Dakwah di Media Digital

Rizal Fadillah
upati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat membuka Dakwah Camp Persatuan Islam (Persis) di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor. (Foto: sumedangkab.go.id)

SUMEDANG, iNewsBandungRaya.id - Era digitalisasi menjadi tantangan nyata karena di samping manfaat yang didapat, juga terdapat dampak buruk yang bisa menimbulkan konflik dan perpecahan, seperti hoax dan ujaran kebencian yang beredar secara bebas dan luas di media digital. 

Begitu disampaikan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir saat membuka Dakwah Camp Persatuan Islam (Persis) di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Jatinangor, Kabupaten Sumedang.

Dony mengatakan, Persis diharapkan bisa beradaptasi menghadapi tantangan tersebut dengan mengefektikan pemanfaatan media sosial (medsos). 

"Ada tantangan di hadapan kita, yakni maraknya hoaks dan ujaran kebencian di masyarakat. Hal itu karena rendahnya budaya literasi. Inilah tantangan dakwah kita di era digitalisasi," ucap Dony, Sabtu (3/9/2023).

Dikatakan Dony, berdasarkan survei Program for International Student Assessment (PISA) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

"Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca, termasuk literasi digitalnya. Bahkan menurut hasil algoritma, bahwa orang Indonesia itu paling cerewet di medsos," jelasnya.

Menurutnya, kegiatan Dakwah Camp bisa menjadi bagian solusi untuk meningkatkan kualitas dakwah yang bisa merangkul dan menyentuh hati masyarakat dalam menegakkan amar maruf nahi munkar yang mengarahkan pada keimanan dan ketaqwaan.

"Kenapa yang jelek mudah viral tapi, dakwah bagus kurang viral. Itu butuh strategi yang masif. Oleh karena itu, Dakwah Camp ini diharapkan bisa menjadi kekuatan bagi umat Islam untuk meningkatkan kualitas dakwah," katanya.

Dony pun mengajak kepada seluruh jajaran Persis untuk bersama-sama meningkatkan kompetensinya dalam berdakwah dan tata kelola organisasi mulai beralih ke digitalisasi.

"Mau tidak mau, berdakwah sekarang harus menggunakan digitalisasi pakai youtube atau tiktok. Persis harus lebih lincah, harus berubah dan bisa beradaptasi sehingga menghasilkan strategi dakwah yang efektif dalam menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi saat ini," tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network