5 Strategi Trading Forex 100 Persen Profit yang Jarang Diketahui 

Rizal Fadillah
Trading Forex. (Foto: Ilustrasi/Freepik)

Berikut 5 strategi trading forex 100% profit yang jarang diketahui:

1. Pendekatan Trading Range

Trading range adalah salah satu strategi sederhana dalam dunia trading forex. Konsep dasarnya adalah bahwa harga mata uang akan kembali ke kisaran normalnya pada suatu titik waktu.

Kunci utama dalam menerapkan strategi ini adalah kemampuan trader untuk mengidentifikasi titik masuk yang tepat ke pasar forex. Untuk mencari titik masuk yang ideal, trader dapat mengandalkan analisis teknis dan indikator seperti oscillator.

Langkah awal dalam trading range adalah melakukan pengamatan selama beberapa hari untuk mengidentifikasi level normal, resistance, dan support. Setelah ketiga aspek ini teridentifikasi, trader dapat mulai melakukan order jual dan beli mata uang. Mereka akan melakukan order jual ketika harga sedang naik, dan order beli ketika harga sedang turun.

2. Strategi Scalping: Memanfaatkan Volatilitas Tinggi

Scalping adalah salah satu strategi trading forex yang aman dan populer, cocok digunakan pada pasar dengan volatilitas tinggi dan selisih harga yang kecil. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan transaksi sangat singkat, berkisar dalam hitungan menit atau jam, tergantung pada pergerakan harga forex. Karena mencari keuntungan dari selisih harga yang tipis, scalper membutuhkan modal yang cukup besar untuk mendapatkan hasil yang signifikan.

Ada tiga indikator yang sering digunakan oleh scalper, yaitu moving average, bollinger bands, dan stochastic oscillator. Moving average adalah indikator paling sederhana yang cocok untuk trader pemula. Indikator ini umumnya tersedia di hampir semua platform trading dan hanya memerlukan pemilihan kerangka waktu yang sesuai.

Bollinger bands adalah indikator yang efektif pada pasar yang bergerak datar atau sideways, bukan pada tren. Ini cocok untuk trader yang menggunakan kerangka waktu rendah. Sideways adalah kondisi pasar di mana harga cenderung bergerak datar dan sulit diprediksi apakah akan naik atau turun.

Sementara itu, stochastic oscillator adalah indikator momentum yang jarang digunakan dalam scalping. Indikator ini mengukur level overbought (jenuh beli) dan oversold (jenuh jual). Persilangan garis atas memberikan sinyal beli, dikenal sebagai golden cross, sementara persilangan garis bawah mengindikasikan sinyal jual, disebut death cross. Dengan demikian, stochastic oscillator dapat membantu trader mengidentifikasi titik masuk dan keluar.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4 5

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network