BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sampah dan limbah menjadi persoalan serius di Kota Bandung. Mengingat, TPA Sarimukti yang kini masih terbakar dan status kedaruratan sampah diperpanjang sampai 25 September 2023.
Fenomena sampah serta limbah yang menumpuk di sisi sisi jalan Kota Bandung membuat salah seorang pegiat UMKM Kota Bandung berpikir untuk mengurangi tumpukan limbah agar bisa dimanfaatkan.
Pegiat UMKM Kecamatan Buah Batu, Raden Muhammad Basjir Khan menyebut, masalah limbah dan sampah sudah jadi tahap waspada dan harus menjadi tanggung jawab bersama.
"Sampah ini mungkin masalah yang tidak terlihat tapi sungguh nyata, jadi ini memang sudah jadi tanggung jawab bersama dan ini sudah dalam tahap waspada," ucap Kang RMBK, sapaan akrabnya, Selasa (12/9/2023).
Kang RMKB mengaku, telah melakukan aksi nyata dengan mengolah limbah kulit yang seharusnya menjadi sampah, menjadi aksesoris yang bisa dimanfaatkan masyarakat.
"Kami mengolah kembali dari sampah sampah yang ada dari hasil produksi kami, jadi dari kulit itu yaitu dari nilai sampah yang terkecil kami olah lagi sampai ke produk produk kecil," ungkapnya.
Kang RMBK menjelaskan, limbah yang diolahnya ini harus dimanfaatkan hingga minim dibuang dan menjadi sampah untuk dikreasikan kembali menjadi berbagai macam aksesoris fashion.
"Yang paling terkecil adalah pencapit kabel, asesorisnya yaitu mungkin pembungkus kartu, jadi dari potongan potongan kulit itu bisa kita sambung sambung dan akhirnya itu berubah bentuk jadi dompet, yang sudah jadi legend yaitu jaket yang tambal sulam dari potongan kulit," ujar Kang RMBK yang juga tokoh pemuda Kota Bandung.
Kang RMBK menekankan, persoalan sampah ini menjadi tanggung jawab bersama yang bukan hanya pemerintah saja, namun masyarakat juga harus turun tangan dari mulai pemisahan sampah organik dan non organik.
"Ini tanggung jawab bersama, ini tidak bisa kita saling tunjuk tangan, tapi kita saling turun tangan. Jadi dari sisi pemerintah harus lebih concern terhadap limbah dan sampah ini, dari masyarakat harus mulai pemisahan sampah sampah, sampah organik, sampah non organik dimulai dari," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait
