BANDUNG BARAT,Inews Bandungraya.Id - Masa transisi kepemimpinan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan segera dilakukan dari Bupati Hengki Kurniawan kepada Penjabat (Pj) Bupati Drs. Arsan Latif M.Si, CGCAE, CFrA, pada Rabu 20 September 2023 mendatang.
Harapan dan gairah baru muncul dari berbagai kalangan yang menginginkan agar KBB ke depan semakin maju. Khususnya dalam bidang ekonomi yang sempat mengalami masa-masa sulit imbas dari pandemi COVID-19 selama dua tahun.
Salah satunya seperti yang diungkapkan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) BPC Bandung Barat, Angga Kusnan Qodafi, yang menginginkan ada perubahan yang lebih baik di KBB. Sehingga apa yang menjadi cita-cita masyarakat KBB bisa terwujud.
"Adanya pergantian dari bupati ke Pj Bupati harus membawa perubahan positif. Apa yang baik-baik yang telah dilakukan Pa Hengki bisa diteruskan serta menyempurnakan apa yang kurang," tuturnya, Sabtu (16/9/2023).
Dia menilai pada dasarnya apa yang telah dilakukan Hengki Kurniawan sebagai Bupati KBB definitif selama kurang lebih dua tahun cukup bagus. Meskipun diakuinya masih ada yang harus disempurnakan dan harapannya itu bisa dilakukan oleh Pj Bupati Arsan Latif.
Hal pertama kali yang harus dilakukan oleh Pj Bupati adalah melakukan konsolidasi internal ASN di lingkungan pemerintahan. Sebab Pj Bupati harus memahami seluk beluk kondisi dan karakteristik pemerintahan serta masyarakatnya, dengan melakukan adaftasi dengan cepat.
"Hingga sampai ke Pilkada KBB tahun 2024 nanti, Pj Bupati harus bisa membangun KBB sebaik-baiknya. Kalau bisa melakukan kebijakan dan gebrakan yang bisa membangun ekonomi KBB," tandasnya.
Bupati Hengki Kurniawan selama ini selalu menggaungkan ingin mewujudkan Ekonomi Kuat KBB 2030. Berbagai langkah mewujudkan hal tersebut sudah dirintis olehnya terutama dalam sektor perekonomian dan investasi.
Seperti dengan telah diresmikannya Mal Pelayanan Publik (MPP) di kompleks Pemda KBB. Adanya MPP diharapkan bisa mendongkrak investasi yang masuk ke KBB. Sebab dengan pelayanan secara online dan cepat bisa memangkas birokrasi dan menghindar dari adanya konflik of interest.
Terbukti selama tahun ini investasi yang masuk ke KBB cukup besar terlebih dengan akan beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Beberapa potensi yang dapat menjadikan KBB optimis mewujudkan Ekonomi Kuat 2030 adalah investasi dan regulasi yang cepat.
Apalagi banyaknya potensi wisata serta UMKM yang baru dan berkembang dapat menjadi sumber pemasukan tinggi bagi pemerintah daerah. "Tahun lalu KBB mampu meraih posisi dua dengan pertumbuhan investasi terbesar di Jawa Barat dengan nilai Rp12 triliun. Itu berkat komitmen perizinan yang cepat sehingga investasi tidak terhambat dengan regulasi yang sulit," ujarnya.
Dirinya ingin, meski sudah tidak menjabat sebagai bupati namun tetap dapat berkontribusi terhadap pembangunan serta bersilaturahmi dengan masyarakat KBB. Diakuinya begitu besar dukungan dan kepercayaan yang diberikan untuk mengurusi 1,8 Juta masyarakat KBB. Bahkan hingga akhir masa jabatannya dukungan masyarakat yang mengalir kepada dirinya masih besar.
"Saya tetap akan memberikan yang terbaik untuk KBB meski sudah tidak jadi bupati. Hidup bukan hanya untuk mengumpulkan materi saja, tapi bagaimana caranya bisa memberikan manfaat untuk orang lain," pungkasnya. (*)
Editor : Rizki Maulana
Artikel Terkait