BNPB Tak Ingin Asap Karhutla Ganggu Negara Tetangga

Binti Mufarida
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla). (Foto: Ilustrasi/Sindonews)

Suharyanto mengatakan, sebelumnya kejadian karhutla di wilayah Indonesia berkurang karena pengaruh musim yang cenderung basah dan adanya pandemi Covid-19. Namun kali ini, fenomena El Nino dapat memberikan dampak musim yang lebih kering dan memicu karhutla.

Meskipun tidak tercatat adanya hot spot di wilayah Kalbar, Suharyanto meminta Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Karhutla dari berbagai unsur seperti pemerintah daerah, TNI dan Polri untuk memastikan api yang sudah padam benar-benar padam.

“Takutnya kalau kering lagi, nanti dapat kembali terbakar,” ungkapnya.

Suharyanto mencontohkan, kasus karhutla di Provinsi Sumatra Selatan beberapa waktu lalu.

“Kalau api sudah besar seperti di Sumsel, ini sangat sulit untuk dipadamkan. Meskipun ada tiga helikopter water-bombing, ini seperti disiram air namun tidak signifikan. Satu-satunya cara kalau api sudah besar, kita datangkan hujan,” jelasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network