Jokowi Sebut Indonesia Butuh Pemimpin yang Konsisten dan Berani Ambil Risiko

Rizal Fadillah
Presiden Jokowi. (Foto: Tangkapan Layar)

SURAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa di tengah tantangan-tantangan yang tidak mudah ke depan, bangsa Indonesia juga memiliki peluang untuk melompat menjadi negara maju.

Menurutnya, demi meraih hal tersebut, Indonesia membutuhkan pemimpin yang konsisten, berani mengambil risiko, mempersatukan, melayani rakyat, serta mampu bekerja secara makro dan mikro.

“Asalkan ada konsistensi dan keberlanjutan dari apa yang sudah berjalan, dari apa yang sudah kita lakukan. Jangan sampai saat ganti pemimpin, ganti visi, ganti orientasi, sehingga kita harus mulai semuanya dari awal lagi,” ucap Jokowi saat menghadiri Apel Akbar Pasukan Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM), di Stadion Manahan Solo, Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (20/09/2023).

Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan apresiasi atas kontribusi aktif Muhammadiyah dalam menghadapi tantangan bangsa serta membantu masyarakat.

“Budaya saling membantu, saling peduli adalah nilai luhur anugerah Allah SWT, yang memampukan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan dan bisa diselesaikan dengan baik. Sehingga alhamdulillah, Indonesia termasuk satu dari sedikit negara yang mampu bertahan ekonominya dan bahkan bertumbuh di tengah beratnya tantangan-tantangan yang dihadapi dunia,” tuturnya.

Jokowi juga mengajak keluarga besar Muhammadiyah untuk bersama pemerintah mewujudkan pemilihan umum (Pemilu) yang damai pada tahun 2024 mendatang.

“Saya mengharapkan dukungan keluarga besar Muhammadiyah untuk menjaga pemilu yang damai dan menjaga keberlanjutan pembangunan untuk Indonesia Maju yang kita cita-citakan,” ungkapnya.

Jokowi meyakini, bangsa Indonesia telah dewasa dalam berdemokrasi dan siap menyongsong Pemilu 024. Namun, dirinya tidak memungkiri adanya potensi ketegangan dalam agenda besar tersebut.

“Potensi risiko akan tetap ada, potensi ketegangan juga akan tetap ada, dan di sinilah peran dan kontribusi organisasi sukarelawan, organisasi pemuda, seperti KOKAM Muhammadiyah sangat diperlukan,” katanya.

Jokowi mengatakan, perbedaan pilihan, adu argumentasi, serta menang dan kalah adalah hal yang wajar dalam sebuah pesta demokrasi. Namun hal tersebut tidak boleh mengurangi semangat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

“Masyarakat tidak boleh terbelah karena pemilu. Kedamaian juga tidak boleh koyak karena pemilu. Dan lompatan bangsa ini menuju kemajuan juga tidak boleh terhalang hanya karena perebutan kekuasaan,” tandasnya.

Editor : Rizal Fadillah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network