“Jam belajar yang lebih lama dalam satu hari, bersama dengan pekerjaan rumah yang meningkat, dapat menyebabkan tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi pada murid. Mereka mungkin merasa tertekan oleh tuntutan akademik,” katanya.
Rakimin berpandangan, kepadatan jadwal yang disebabkan oleh penerapan kebijakan lima hari sekolah dapat menyebabkan kelelahan mental pada murid, yang dapat mengurangi konsentrasi, motivasi, dan kemampuan untuk belajar dengan baik.
Sistem ini, dapat mengurangi waktu luang murid untuk bersosialisasi, bermain, atau mengejar hobi, yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional mereka.
Selain itu, beberapa murid juga berpotensi mengalami penurunan kualitas tidur lantaran berkurangnya jam tidur karena harus bangun lebih awal untuk sekolah atau menjalani jadwal yang padat.
“Hal ini dapat berdampak negatif pada kualitas tidur mereka,” jelasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait