JAKARTA, iNewsBandungRaya.id - Ganjar Pranowo ikut berkomentar terkait maraknya perdagangan online di media sosial yang kini mengancam para pedagang di pasar tradisional.
Menurut bakal calon presiden (Capres) 2024 itu, pemerintah tidak bisa serta merta menutup tiktok live shop atau melarang artis berjualan. Namun, negara bisa mengatur agar aktivitas seseorang tidak menganggu pihak lain.
"Kalau artis jualan sembako itu oke apa tidak? Ya okelah. Itu hak dia berjualan masa kita larang. Negeri ini tidak bisa melarang, yang bisa dilakukan adalah mengatur," ucap Ganjar dalam Podcast Merry Riana yang tayang Jumat (22/9/2023).
Ganjar memaparkan, ada tiga hal yang harus dilakukan pemerintah. Pertama, pendekatan filosofis yakni melindungi pedagang kecil. Kedua, pendekatan sosiologis yakni mencermati akar permasalahan dan mencari solusi untuk membereskannya.
"Ini disrupsi sedang terjadi, dan ini soal sosiologis. Maka segera upskilling cepet, pemerintah harus turun tangan mengundang mereka, ayo duduk bareng," terangnya.
Ganjar mengatakan, proses duduk bersama harus benar-benar terbuka dan pemerintah harus mampu mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak.
"Kita edukasi UMKM agar siap bersaing, karena kalau melarang artis berjualan kok sadis ya. Tidak semua artis itu kaya. Kita lagi belain mereka soal IP, soal royalti, soal karya mereka kalau karya dibajak kasihan," katanya.
Setelah pendekatan filosofi dan sosiologi itu, kata Ganjar, kemudian yang mendasari kemunculan regulasi.
"Cara yang paling bagus adalah mendengarkan mereka semua. Sehingga representasinya itu akan betul-betul mewakili sampai membuat regulasi. Jadi, filosofi, sosiologis baru regulasi," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait