Optimis Inflasi Jabar 2,58 Persen Terjaga Hingga Akhir Tahun

Abbas Ibnu Assarani
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. (Foto: Biro Adpim Jabar)

BANDUNG, iNewsBandungraya.id  - Inflasi Jawa Barat pada Oktober 2023 tercatat sebesar 2,58 persen. Hal tersebut berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar belum lama ini.

Penjabat Gubernur Jabar  Bey Triadi Machmudin optimis inflasi Jabar sebesar 2,58 persen tetap terjaga hingga akhir tahun 2023.

"Inflasi Oktober 2,58 persen. Namun secara year to date (ytd) jadi inflasi tahun ini dari Januari sampai hari ini di posisi 1,73 persen, jadi kita tetap optimis Insya Allah (inflasi) bisa dijaga tetap 3 persen dengan usaha yang dilakukan," ucap Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (2/11/2023).

Bey menyinggung berbagai usaha yang dilakukan untuk menjaga tingkat inflasi di Jabar adalah dengan menjaga ketersediaan pasokan pangan, menginventarisir saluran air irigasi yang terhubung dengan embung dan bendungan untuk dilaporkan pada Kementerian PUPR untuk dilakukan perbaikan, hingga penyaluran pangan murah yang terus dilakukan sampai akhir tahun 2023.

Bey mengungkapkan Inflasi Jabar per Oktober 2023 ini di posisi 2,58,. "Memang ada beberapa komoditas yang naik karena perubahan iklim seperti cabai dan lainnya," ungkapnya.

Sebelumnya, BPS Jabar mencatat pada Oktober 2023 terjadi inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 2,58 persen atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 114,15 pada Oktober 2022 menjadi 117,10.

Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Jabar Dudung Supriyadi di Bandung, Rabu (1/11), mengungkapkan bahwa secara bulanan (month to month/mtm) terjadi inflasi sebesar 0,13 persen, dan inflasi sepanjang 2023 (year to date/ytd) sebesar 1,73 persen.

Menurutnya, Inflasi tahunan di Jabar ini lebih tinggi dari inflasi nasional tahunan pada Oktober 2023 yang berada pada posisi 2,56 persen.

"Pada Oktober 2023, tingkat inflasi yoy sebesar 2,58 persen. Nilai ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat inflasi yoy pada Oktober 2021 sebesar 1,77 persen. Tapi ini lebih rendah jika dibandingkan Oktober 2022 sebesar 5,93 persen," kata Dudung.

Ia mengungkapkan dari tujuh kota di Jabar, IHK di seluruhnya mengalami inflasi tahunan pada Oktober 2023, dengan yang inflasi tertinggi terjadi di Kota Cirebon sebesar 3,20 persen dengan IHK 113,36, sementara yang terendah terjadi di Kota Bandung sebesar 2,30 persen dengan IHK 115,54.

Dudung menjelaskan inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,25 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,13 persen.

Lalu kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,04 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,44 persen; kelompok kesehatan sebesar 2,63 persen; kelompok transportasi sebesar 1,14 persen; kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,23 persen.

Kemudian kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 1,21 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,99 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,18 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,20 persen. (*)

Editor : Abdul Basir

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network