Agar dapat menghindari atau meminimalisir perpecahan masyarakat akibat perbedaan pilihan, Jeje menyarankan adanya edukasi politik bagi masyarakat.
"Hajatan pemilu nasional harus menjadi sarana menyatukan kesadaran hidup berbangsa dan bernegara," ungkapnya.
Jeje mengatakan, dalam pemilu masyarakat tidak seharusnya dipaksa untuk menyatukan pilihan kepada salah satu calon pemimpin. Namun, masyarakat diharapkan menyatukan persepsi tentang tujuan dan cita-cita kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan falsafah dan ideologi negara yang telah disepakati oleh para pendiri negeri ini.
Menurutnya, meskipun pilihan pemimpin berbeda, semua calon pemimpin yang terpilih wajib bersatu dan memiliki tujuan serta cita-cita yang sama. Terutama dalam memajukan kehidupan bangsa sesuai dengan ideologi negara yang berbasis nilai-nilai agama.
Selain itu, masyarakat pemilih diharapkan untuk saling menghargai dan memberikan dukungan kepada calon pemimpin yang dipilihnya dengan cara yang baik.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait