BANDUNG, iNewsBandungRaya.id - Sebanyak 500 orang santri yang tergabung dalam Forum Santri Jawa Barat (FSJ) menderklarasikan “Moderasi Beragama sebagai Penguatan Kehidupan Kebhinekaan” yang digelar di Aula Ponpes Nurul Iman, Cibaduyut Wetan, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
Ketua FSJ, Moh. Puad Syafi'i mengatakan, penguatan dan pengembangan moderasi beragama memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu dalam rangka menjaga keutuhan berbangsa dan bernegara, serta untuk menciptakan kehidupan yang rukun di antara pemeluk agama atau keyakinan yang berbeda.
Menurutnya, eskalasi politik Indonesia tahun 2023 – 2024 menghadapi tantangan terbesar, antara lain politik identitas, intoleransi, radikalisme, mis informasi dan hate speech yang muncul pada platform digital yang biasa digunakan oleh masyarakat.
Mencermati situasi tersebut, kata Puad, para santri harus paham terkait pencegahan praktik politik identitas, propaganda intoleran, radikalisme kelompok beragama dan komodifikasi agama dalam Pemilu 2024.
Untuk itu, agama ini diharapkan jangan dijadikan wilayah politik praktis sehingga tidak memicu terjadinya konflik. Sebab, agama dan hukum harus berjalan sesuai porsinya masing-masing, karena agama mempunyai prinsip adil, sehingga agama tidak boleh dijadikan isu politik.
Editor : Zhafran Pramoedya
Artikel Terkait