“Mudah-mudahan dari pertunjukan ini mendapatkan pesan bahwa kita respect kepada lingkungan,” harapnya.
Deden menyebut, bahwa teater JTDS 6.0 dibuatnya sejak tahun 2019 pada saat masa pandemi Covid-19. Dia mencoba membuat robot sebagai mediasi dengan diri pribadi.
Dari hasil mediasinya itu, maka tercipta sosok Jack (robot) yang berasal dari material-material sampah seperti pipa plastik dan limbah-limbah kabel, yang kemudian menjadi gagasan besar tentang masalah lingkungan.
Lebih lanjut, Deden mengungkapkan, bahwa Jack adalah representasi dari beberapa mesin-mesin gigantis, penghancur tanah, penghancur pohon dan lain sebagainya. Jack ini, kata Deden, adalah pribadi yang keluar dari mesin-mesin besar tersebut yang kemudian berbicara tentang bagaimana pendahulunya merusak lingkungan.
"Ini adalah kilas balik dari apa yang pernah dilakukan Jack, terus dia flashback menceritakan masa lalunya, bagaimana tanah-tanah, ekosistem kita juga dihancurkan," tandasnya.
Editor : Rizal Fadillah
Artikel Terkait