BANDUNG, iNews.id – Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian melakukan pengiriman komoditas pertanian ke beberapa negara melalui Pos Indonesia.
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi mengatakan sebanyak 454 jenis komoditas tumbuhan berasal dari Jawa Barat dikirim ke berbagai negara seperti Thailand dan Hongkong.
Komoditas meliputi kopi, buah merah, rempah-rempah, temulawak, kunyit, beras, cengkeh, tanaman hias dan lain – lain. Selanjutnya 23 jenis komoditas hewan diantaranya daging sapi, sarang burung walet, bulu, kulit kambing, dan lainnya.
"Di masa pandemi, ekspor pertanian kita tetap berjalan dan bertumbuh, hal ini didorong oleh program pertanian baik on-farm maupun off-farm, serta kemudahan ekspor, salah satunya melalui jasa pengiriman pos," kata Junaidi saat melepas ekspor komoditas pertanian asal Provinsi Jawa Barat senilai Rp 33,8 miliar di Kantor Pos Pusat, Jalan Cilaki, Kota Bandung, Jumat (4/2/2022).
Lebih lanjut Junaidi menyampaikan bahwa kini masyarakat awam dan pelaku bisnis dengan sangat mudah untuk memindahkan hewan, tumbuhan dan produknya dari satu area ke area lain, salah satunya adalah melalui jasa layanan penyelenggara pos salah satu diantaranya adalah PT Pos Indonesia (Persero).
Sebagaimana amanah Undang-Undang perkarantinaan (UU 21/2019, pasal 1, angka 26) Nomor 21 Tahun 2019 Pasal (1) angka 26 yang menyebutKantor Pos sebagai salah satu tempat pemasukan dan tempat pengeluaran. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah masuk, keluar dan tersebarnya penyakit hewan dan tumbuhan karantina yang berbahaya yang kemungkinan terbawa oleh barang – barang kiriman yang dikirim melalui PT. Pos Indonesia (Persero).
Melalui Peraturan Menteri Pertanian, Kemudian ditetapkan 37 unit pelaksana teknis Karantina Pertanian yang memiliki Wilayah Kerja (Wilker) Karantina di Kantor Pos milik PT. Pos Indonesia di seluruh Indonesia sebagai tempat tindakan karantina.
Junaidi juga menjelaskan bahwa dalam rangka optimalisasi penyelenggaraan perkarantinaan pertanian khususnya di Kantor Pos, karena itu diwujudkan dengan telah ditandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian Republik Indonesia dan PT Pos Indonesia (Persero).
Sebagai informasi, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat nilai ekspor pertanian tahun 2019 hingga 2021 menunjukan tren positif. Di tahun 2020, nilai ekspor tercatat Rp 451,7 triliun atau meningkat sebesar 15,79% dibandingkan pencapaian nilai ekspor tahun 2019 sebesar Rp 390,16 triliun. Sementara di tahun 2021 tercatat mencapai Rp 625,01 triliun atau meningkat 38,6% persen dari nilai ekspor tahun 2020.
Sementara, ekspor pertanian melalui jasa pos tercatat berdasarkan data IQFAST, ekspor melalui jasa pengiriman pos sepanjang 2021 tercatat asal sub sektor hortikultura berada pada posisi tertinggi yaitu mencapai volume 164,2 ton dengan frekuensi sebanyak 5.076 kali, disusul komoditas asal sub sektor perkebunan dengan volume 103,8 ton dengan frekuensi pengiriman 653 kali. Selanjutnya komoditas asal sub sektor peternakan dengan volume 39,2 ton dengan frekuensi 132 kali, di posisi berikutnya komoditas asal sub sektor tanaman pangan sebanyak 21,7 ton dengan frekuensi 13 kali dan posisi terakhir adalah komoditas asal sub sektor non perkebunan dengan frekuensi 11 kali serta total volume 3,4 ton.
Semester itu, Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero), Nezar Patria menyambut baik ekspor komoditas pertanian asal Jabar, hal tersebut sebagai langkah awal untuk menggarap potensi yang lebih besar.
"Kita sangat mendukung gerakan tani onstige. Sebagaimana diketahui potensi ekspor sangat besar dan bangga Jabar mengawali dengan tanaman hias, dan beberapa produk lain,"ucapnya.
Menurutnya, Pos menyiapkan semua Infrastruktur yang dimiliki dan menyerahkan segenap kemampuannya secara profesional baik dari sisi industri kurir dan Logistik untuk mendukung proses bisnis ini. Bahkan, lanjutnya sudah menyiapkan platform digital untuk memudahkan para eksportir.
"Kita melakukan tracking dan tracking secara digital terhadap barang-barang yang sudah dikirimkan. Kami bekerjasama dengan balai karantina," tandasnya. (*)
Editor : Abdul Basir
Artikel Terkait